kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.042.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

WNA bekerja paruh waktu naik 69%


Rabu, 02 Maret 2016 / 06:10 WIB
WNA bekerja paruh waktu naik 69%


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia selama Januari 2016 sebesar 814.300, naik 3,6% dari periode sama di tahun lalu.

Namun bila dibandingkan Desember 2015 (mtm), angka ini turun 17,44%. "Turun karena musiman," kata Kepala BPS Suryamin, Selasa (1/3).

Jumlah kunjungan wisman Januari 2016 terdiri dari wisatawan reguler 740.600 kunjungan, naik 2,19% dibandingkan Januari 2015 (yoy). Ada pula wisatawan melalui pos lintas batas sebesar 35.700, naik 2,53% (yoy).

Ada juga warga negara asing (WNA) yang melakukan kunjungan khusus 37.900, terdiri WNA bekerja paruh waktu sebesar 25.200 kunjungan, naik 69,3% dibandingkan Januari 2015. Sedang WNA tidak untuk bekerja 12.700 kunjungan, naik 10,82%.

Menurut Suryamin, kenaikan jumlah WNA bekerja paruh waktu yang cukup signifikan perlu diantisipasi pemerintah. Apalagi saat ini pekerja dalam negeri sedang berhadapan dengan pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

BPS mencatat selama Januari 2016, kunjungan wisman dari China menjadi yang terbesar (12,46%), diikuti Singapura (9,12%), Australia (12,96%), Malaysia (11,26%), dan Korea Selatan (4,57%).

Selain kunjungan pekerja paruh waktu yang naik tinggi, pemerintah juga perlu berbenah agar kunjungan wisatawan terus meningkat. Sebab data BPS menunjukkan, adanya penurunan jumlah kunjungan wisman di sejumlah pintu masuk utama. Kunjungan wisman melalui Bandara Medan turun 41,68% (yoy).

Sedangkan melalui bandara di Batam turun 4,88% (yoy) dan melalui bandara di Jakarta turun 17,6% (yoy). Kunjungan melalui Surabaya dan Bali juga turun, masing-masing sebesar 24,03% (yoy) dan 19,02% (yoy).

Menurut Suryamin, penurunan kunjungan tersebut terjadi karena pengaruh kejadian Bom Thamrin di Jakarta pada Januari 2016. Selain itu, penurunan kunjungan juga terjadi karena adanya pergeseran imlek tahun ini.

"Tahun lalu imlek pada bulan Januari. Tapi tahun ini bergeser ke Februari," tambahnya. Selain itu faktor bencana alam juga masih mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Sasmito Hadi Wibowo bilang, kenaikan jumlah kunjungan wisman secara tahunan terjadi karena pencatatan BPS lebih luas. Saat ini BPS juga mencatat kunjungan wisatawan melalui pos-pos lintas batas.

Dia berharap kebijakan bebas visa dan promosi objek wisata benar-benar efektif mendongkrak kunjungan wisman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×