kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45899,85   2,25   0.25%
  • EMAS1.378.000 0,95%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

WNA bebas berkunjung, Kapolri jamin keamanan


Rabu, 07 Januari 2015 / 21:22 WIB
WNA bebas berkunjung, Kapolri jamin keamanan
ILUSTRASI. Daftar Harga HP ROG Phone 7 Indonesia dan Spesifikasinya


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kapolri Jenderal Polisi Sutarman menjamin keamanan situasi Indonesia. Makanya, warga negara Amerika Serikat ataupun Australia tidak perlu khawatir untuk berkunjung.

“Beberapa jam yang lalu saya sudah memberi jaminan bahwa kondisi keamanan di Surabaya, Jawa Timur, aman. Indonesia aman, sehingga siapa pun yang datang tidak perlu khawatir,: kata Kapolri Sutarman dikutip dari laman setkab, Rabu (7/1).

Kapolri Sutarman menegaskan hal itu menanggapi peringatan Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, pada warganya supaya waspada jika bepergian ke Indonesia. Negeri Kangguru itu mengaku menerima informasi bahwa teroris mungkin merencanakan serangan di Indonesia setiap saat termasuk di Bali yang sudah dua kali di bom.

Sutarman memastikan, telah melakukan pengecekan kondisi keamanan sejumlah objek vital, khususnya aset milik Amerika Serikat di kota Surabaya. Menurutnya, sejauh ini tidak ada tanda-tanda potensi gangguan keamanan di Surabaya.

“Pengamanan rutin saja kita lakukan di area konsulat dan di kedutaan. Pengamanan rutin saja, semua aman terkendali,” katanya.

Ia tak mengetahui pasti kapan status tersebut akan dicabut. Namun, jika kepolisian RI telah memastikan bahwa kota tersebut aman, dia mengatakan, status itu tidak perlu diteruskan lebih lama.

Kedubes AS Sabtu, (3/1), mengeluarkan peringatan keamanan kepada warganya yang tinggal di Surabaya. “Kedutaan AS mendapatkan informasi akan adanya ancaman terhadap hotel dan bank yang memiliki keterkaitan dengan AS di Surabaya, Indonesia,” demikian pernyataan Kedutaan AS dalam situs resminya.

Sementara Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, mengatakan pihaknya sudah menanyakan ke Kedubes AS dan Kedubes Australia mengenai sumber informasi adanya ancaman teroris tersebut.

Menurut Retno,peringatan security alert kedua negara itu tidak didasari informasi yang resmi.

“Kami sudah melakukan pembicaraan dengan Kedutaan Amerika dan Kedutaan Australia mengenai sumber informasi  Security alert. Mereka tidak mau menyampaikan kepada kita,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×