Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Surat keterangan hasil tes Covid-19 merupakan dokumen wajib yang diperlukan seseorang untuk bepergian antarwilayah menggunakan transportasi umum, seperti pesawat dan kereta api. Calon penumpang harus dinyatakan negatif Covid-19 untuk dapat bepergian.
Pengungkapan kasus pemalsuan tes PCR lainnya Sebelumnya, polisi menangkap lima belas tersangka pemalsu surat hasil tes pada awal Januari lalu.
Sembilan ditangkap di sekitar Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada 7 Januari 2021, sedangkan enam lainnya ditangkap di tempat dan tanggal berbeda.
Mereka diduga merupakan sebuah komplotan. Yusri mengungkapkan, pada Senin (18/1/2021), bahwa dalang di balik kasus itu adalah DS. Ia diduga telah menyediakan jasa pembuatan surat palsu tersebut di Bandara Soekarno-Hatta sejak bulan Oktober 2020.
Baca Juga: Berlaku mulai hari ini, 4 hal yang perlu diketahui tentang rapid test antigen
Surat palsu tersebut dijual pada calon pelaku perjalanan dengan rentang harga mulai dari Rp 1.000.000 hingga Rp 1.100.000. Menurut polisi, DS dan kawan-kawannya telah menjual sekitar 200 surat hasil tes Covid-19 palsu.
Para tersangka dijerat Pasal 93 jo Pasal 9 Ayat 1 UU No 6 Tahun 2018 Tentang Kekarantinaan dan/atau Pasal 14 Ayat 1 UU No 4 Tahun 1984 Tentang Wabah Penyakit Menular dan/atau Pasal 263 dan/atau Pasal 268 KUHP.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hati-hati, Pidana Mengintai Pembuat hingga Pengguna Surat Tes Covid-19 Palsu"
Penulis : Ivany Atina Arbi
Editor : Ivany Atina Arbi
Selanjutnya: Epidemiolog: GeNose tak bisa mengalahkan rapid test antigen atau PCR
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News