kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.839   -99,00   -0,63%
  • IDX 7.472   -20,01   -0,27%
  • KOMPAS100 1.157   -2,48   -0,21%
  • LQ45 917   -3,39   -0,37%
  • ISSI 226   0,21   0,09%
  • IDX30 472   -2,43   -0,51%
  • IDXHIDIV20 569   -3,32   -0,58%
  • IDX80 132   -0,19   -0,14%
  • IDXV30 140   -0,20   -0,14%
  • IDXQ30 157   -0,81   -0,51%

Warga Muhammadiyah Lebaran pada 8 Agustus


Senin, 29 Juli 2013 / 14:52 WIB
ILUSTRASI. Untuk membuat SIM A, dipatok Rp 120.000. Namun ini belum termasuk asuransi dan pemeriksaan kesehatan. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin menyatakan, warga Muhammadiyah akan merayakan hari raya Idul Fitri 1434H, pada hari Kamis 8 Agustus 2013.

Hal itu didasarkan pada ketetapan Majelis Tarjih PP Muhammadiyah. "Muhammadiyah melalui keputusan Majelis Tarjih sudah menetapkan Idul Fitri 1434H akan jatuh pada 8 Agustus mendatang," kata Din di Gedung PP Muhammadiyah, Senin (29/7).

Din menuturkan, penetapan 8 Agustus 2013 sebagai hari raya Idul Fitri karena pada 7 Agustus 2013 sudah terjadi konjungsi matahari, bumi dan bulan pada satu garis lurus.

"Apabila dengan ketinggian cukup diatas 3 derajat, sudah bisa diperhitungkan secara ilmiah maka kami berkeyakinan 7 Agustus hilal syawal sudah ada," ujarnya.

Mengenai terjadi perbedaan pendapat penetapan hari raya Idul Fitri, terutama dengan pemerintah atau yang lainnya, Din meminta hal itu harus toleransi.

Bila pemerintah harus melihat hilal dan jika hilal belum terlihat pada 7 Agustus 2013, tentunya akan menambah puasa. "Dengan perbedaan itu Insya Allah ukhuwah tetap terjaga," tuturnya. ( Muhammad Zulfikar/Tribunnews)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×