kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wapres: Perlu upaya sistematis perkuat ekonomi dan keuangan syariah


Rabu, 10 Maret 2021 / 19:52 WIB
Wapres: Perlu upaya sistematis perkuat ekonomi dan keuangan syariah
ILUSTRASI. Wakil Presiden Ma'ruf Amin.


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan Indonesia perlu membangun dan memperkuat ekosistem ekonomi dan keuangan syariah. Hal ini dikarenakan Indonesia bisa menjadi pusat ekonomi syariah dengan potensi pasar dan sumber daya yang dimiliki.

“Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan upaya-upaya yang lebih besar dan sistematis dalam memperkuat ekosistem ekonomi dan keuangan syariah,” ujar  Ma’ruf pada acara Webinar Nasional “Branding Ekonomi Syariah Indonesia: Menuju Pusat Ekonomi Syariah Dunia”, Rabu (10/3).

Ma'ruf menyebut, pemerintah telah berkomitmen untuk membangun ekosistem ekonomi dan keuangan syariah.  Langkah tersebut dengan adanya Perpres Nomor 28 Tahun 2020 tentang  Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).

Dia mengatakan, KNEKS memiliki fokus pada pengembangan 4 bidang. Pertama, pengembangan industri produk halal; kedua, pengembangan industri keuangan syariah; ketiga, pengembangan dana sosial syariah; keempat, pengembangan dan perluasan usaha syariah.

Baca Juga: Presiden Jokowi dukung Baznas kampanyekan gerakan cinta zakat

“Membangun kawasan industri produk halal, merupakan implementasi dari fokus pertama, yaitu pengembangan industri produk halal. Pembentukan kawasan-kawasan industri halal maupun zona-zona halal di dalam kawasan industri yang sudah ada merupakan salah satu langkah strategis yang tengah dilakukan. Dengan pembentukan kawasan industri halal, seluruh layanan yang berhubungan dengan kehalalan produk berada dalam satu atap atau one stop service,” ujar Ma'ruf.

Adapun dalam menjalankan fokus kedua, pemerintah telah melakukan merger  tiga bank syariah Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) menjadi Bank Syariah Indonesia.

Dia juga menyebut  telah dilakukan peluncuran Gerakan Wakaf Nasional Uang (GWNU) oleh Presiden Jokowi yang bertujuan untuk menghimpun dana wakaf uang masyarakat yang nantinya akan dikembangkan dan diinvestasikan untuk kemaslahatan umat.

Meski begitu, dia menilai, masih diperlukannya upaya lebih besar dalam  pengembangan pusat-pusat inkubasi pengusaha syariah di berbagai daerah sebagai pusat pembinaan dan penyemaian.

“Perlu pula dibangun pusat-pusat bisnis syariah  yang didukung oleh infrastruktur digital sebagai sarana interaksi dan transaksi antar pelaku bisnis syariah,” ujar Ma'ruf.

Ma'ruf menyebut, Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah. Hal ini lantaran Indonesia merupakan negara dengan mayoritas muslim terbesar di dunia, lalu kelas menengah dan generasi milenial muslim pun semakin sadar atas kebutuhan untuk melakukan kegiatan sesuai keyakinannya, dimana ini meningkatkan kebutuhan akan produk dan jasa layanan syariah, termasuk jasa keuangan syariah. 

Selanjutnya: Wapres: Bank Muamalat boleh sakit, tapi tak boleh mati

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×