kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Wapres Ma'ruf Amin: Umur boleh tua, tapi semangat tetap muda


Selasa, 29 Oktober 2019 / 09:39 WIB
Wapres Ma'ruf Amin: Umur boleh tua, tapi semangat tetap muda
ILUSTRASI. Wakil Presiden Maruf Amin (tengah) berjalan memasuki Istana Wakil Presiden di Jakarta, Minggu (20/10/2019).


Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengajak seluruh masyarakat indonesia memiliki semangat kepemudaan. Hal itu disampaikan Ma'ruf dalam sambutannya pada acara puncak Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-91 yang digelar Kemenpora, Senin (28/10/2019) malam.

“Kita semua harus memiliki semangat kepemudaan, umur boleh tua tetapi semangat tetap dan harus muda," kata Ma'ruf yang kini berusia 76 tahun, seperti dikutip dari siaran pers resmi Kemenpora. Ma'ruf menyebut, semangat kepemudaan lewat Sumpah Pemuda inilah yang telah menyatukan Indonesia pada 91 tahun lalu.

Baca Juga: Ma'ruf Amin: Boleh panggil saya Abah Kia Wapres

Oleh karena itu, semangat persatuan itu harus terus dijaga. "Semangat ini tidak boleh pudar, harus tetap menjadi bagian dari kehidupan kita," ujar dia.

Pada akhir sambutannya, Ma'ruf menyerukan kepada anak muda Indonesia untuk selalu menjadi yang terdepan dalam menjaga kebhinekaan dan keutuhan NKRI.

"NKRI harga mati. Pemuda harus paling depan menjaga keutuhan NKRI , dari upaya-upaya pemecah bangsa dari saparistisme, radikalisme, ekstrimisme bahkan terorisme," kata Ma'ruf.

Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali juga mengatakan bahwa tema peringatan sumpah pemuda ke-91 sangat revelan. Sebab, saat ini kondisi persatuan dan kesatuan bangsa mengalami banyak ujian.

Baca Juga: Sekjen PBB: Ada kemungkinan Yusril pimpin pusat legislasi nasional

"Saat ini kita merasakan kesatuan dan persatuan mulai terganggu. Hal ini sekaligus untuk mengingatkan 91 tahun yang lalu dengan latar belakang daerah satu sama lainnya, perbedaan komunikasi, transportasi, perbedaan fasilitas, jika dulu bisa sangat erat dan bersatu, tetapi disaat fasilitas sudah maju kita seakan susah bersatu. Maka kuncinya kita harus bersatu," ujar dia.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×