Reporter: Yohan Rubiyantoro | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Isu terkait dugaan upaya penyelamatan aset-aset Grup Bakrie oleh Pemerintah akhirnya membuat Wakil Presiden Jusuf Kalla angkat bicara. Kalla menegaskan, PT Kaltim Prima Coal (KPC) yang merupakan anak usaha dari Grup Bakrie, adalah aset nasional yang harus dijaga. Sebab itu, wajar bila pemerintah berusaha menyelamatkan perusahaan batubara yang sedang dirundung masalah tersebut.
“KPC itu kontraktor pemerintah. Jadi ini aset negara, milik tanah Air,” ujarnya Jumat, (24/10). Kalla juga menjelaskan, jangan sampai perusahaan kontraktor batubara ini menjadi hancur. “Jangan sampai perusahaan ini kehabisan napas. Nanti semua malah jadi hancur-hancuran,” katanya.
Wapres juga menilai, aksi korporasi yang dilakukan Grup Bakrie adalah hal yang wajar untuk menjaga eksistensi perusahaan itu. “Itu merupakan hal yang normal dan biasa saja,” katanya. Sekadar informasi, saat ini, holding Grup Bakrie yaitu PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) memang tengah melakukan aksi korporasi berupa penjualan saham anak-anak usahanya di bursa.
Karena ada aksi korporasi lego saham itulah, saham mereka disuspensi di lantai bursa. Suspend itu dilakukan sejak perdagangan 7 Oktober lalu. Anak-anak usaha BNBR yang listing di bursa antara lain PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP), PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News