Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli
Dia juga mengatakan berdasarkan hasil peneliaitan atau praktik penggunaan plasma konvalesen di Indonesia, seperti yang dilakukan oleh PMI dan Kementerian Kesehatan, serta beberapa Rumah Sakit utama di Jakarta, Yogyakarta dan Malang, menunjukkan efikasi yang tinggi, yaitu antara 60% - 90%.
Lebih lanjut Ma’ruf jufa menyebut diperkukan strategi yang tepat untuk melaksanakan donor plasm konvalesen. Dia berpendapat hal ini dibutuhkan plasma konvaselen hanya bertahan di tubuh penyinats Covid-19 sekitar 3 bulan pasca kesembuhan, dengan periode donor plasma 14 hari.
“Tersediaanya dukungan sistem data yang terintegrasi antara Rumah Sakit dan PMI untuk mengetahui data penyintas Covid-19/potensi calon donor, dan penambahan peralatan/mesin apheresis untuk pengolahan darah di Unit Donor Darah atau UDD yang menerima pelayanan donor plasma konvalesen,” kata Ma’ruf.
Dia pun berharap adanya gerakan ini bisa menggugah empati dan memotivasi para penyintas Covid-19 untuk bisa berkontribusi sukarela mendonorkan plasma konvalesen untuk membantu pasien Covid-19 yang tengah dirawat.
Selanjutnya: Apakah semua pasien sembuh dari Covid-19 bisa donor darah plasma konvalesen?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News