kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wamenkeu: Sejumlah Indikator Menandakan Ekonomi Indonesia dalam Tren Pemulihan


Senin, 21 Maret 2022 / 13:14 WIB
Wamenkeu: Sejumlah Indikator Menandakan Ekonomi Indonesia dalam Tren Pemulihan
ILUSTRASI. Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, kondisi ekonomi Indonesia saat ini sedang menunjukkan adanya tren pemulihan.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah indikator menunjukkan tanda-tanda pemulihan ekonomi. Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, kondisi ekonomi Indonesia saat ini sedang menunjukkan adanya tren pemulihan.

“Kita lihat indeks pengeluaran yang saat ini ada peningkatan. Bahkan ke depan kita akan menghadapi Ramadhan, kecenderungannya akan meningkatkan konsumsi,” ujarnya dalam “Economy & Political Outlook 2022: Gearing Up for Stronger Recovery” secara virtual, Senin (21/3).

Perbaikan lain juga terlihat dari indeks keyakinan konsumen berada di atas level optimistis. Selain itu, aktivitas konsumsi serta penjualan terus meningkat, sejalan dengan optimisme dan mobilitas masyarakat.

Tak hanya itu, Suahasil bilang, aktivitas produksi juga terus menunjukkan tren perbaikan. Tercatat indeks manufaktur atau Purchasing Managers Index (PMI) Indonesia berada di atas 50, yakni sebesar 51,2 pada Februari 2022. Indeks manufaktur  Indonesia tersebut berada di level ekspansi selama 6 bulan berturut-turut.

Baca Juga: Wamenkeu: Suatu Saat Indonesia Akan Hidup Berdampingan dengan Covid-19

Suahasil mengatakan, saat ini dunia usaha juga diliputi sentimen positif. Sejalan dengan melandainya kasus harian Covid-19 diyakini akan meningkatkan intensitas produksi dan penjualan.

Indikator lain yakni neraca pembayaran Indonesia terus menguat, dengan didukung oleh neraca transaksi berjalan atau current account yang juga terus meningkat secara signifikan. Neraca pembayaran pada Februari 2022 mencatatkan surplus sebesar US$ 3,83 miliar. Ini melanjutkan tren selama 2 tahun terakhir tepatnya selama 21 bulan berturut-turut,

Meski sejumlah indikator terus menunjukkan perbaikan, Suahasil mengatakan, pihaknya akan terus waspada menghadapi risiko tak terduga. “Secara eksternal kita akan terus awas,” jelasnya.

Suahasil menyebut tingkat inflasi saat ini masih terkendali, yakni sebesar 2,1% yoy. Namun, pemerintah akan terus mewaspadai terjadinya peningkatan harga komoditas global, juga meningkatnya dari sisi permintaan.

“Kalau pemulihan dari sisi permintaan memang bagus, maka kita berharap bahwa  akan terus melakukan antisipasi, melancarkan pergerakan barang dan jasa, untuk mendukung pemulihan ekonomi indoensia,” ujarnya.

Ke depan, Suahasil bilang, APBN perlu dilakukan konsolidasi berkelanjutan, guna memperbaiki dari sisi penerimaan negara dan belanja negara agar lebih efisien, serta lebih tepat sasaran. Menurut Suahasil,  belanja negara harus bisa menjaga perekonomian dari dampak negatif pergerakan geopolotik dan volatilitas pasar global.

Baca Juga: Pemerintah Waspadai Adanya Risiko Global, Suahasil: Bisa Berdampak Ke Ekonomi RI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×