kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Wamendag sebut perjanjian dengan Mozambik beri keuntungan ganda bagi Indonesia


Kamis, 18 Februari 2021 / 13:49 WIB
Wamendag sebut perjanjian dengan Mozambik beri keuntungan ganda bagi Indonesia
ILUSTRASI. Wamendag sebut perjanjian dengan Mozambik beri keuntungan ganda bagi Indonesia.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengatakan bahwa Indonesia menikmati keuntungan berlipat dari perjanjian perdagangan dengan Mozambik. Hal ini dikatakan oleh Wamendag saat membuka sosialisasi Perjanjian Perdagangan Indonesia-Mozambique PTA di Bandung Rabu ini.

Keuntungan pertama dari perjanjian itu, menurut Jerry adalah perluasan pasar. Selain memanfaatkan pasar negara itu, Mozambik juga bisa jadi pintu masuk bagi pasar produk Indonesia di kawasan Afrika bagi selatan dan tengah.

Mozambik sendiri mempunyai penduduk sekitar 30,37 juta jiwa. Negara itu juga secara ekonomi terus berkembang didukung oleh kondisi politik yang relatif stabil. Produk utama ekspor Indonesia ke Mozambik selama ini didominasi oleh produk kelapa sawit, asam lemak, sabun dan kertas. Ke depan diharapkan makin banyak diversifikasi produk Indonesia ke negara itu.

Salah satu yang disasar adalah produk farmasi, alas kaki, furniture, otomotif  dan lain-lain. Untuk produk farmasi misalnya, Indonesia menikmati keuntungan bea masuk yang sebelumnya 40% menjadi 0%.

Baca Juga: Wamendag bidik IEU-CEPA sebagai standar Keberterimaan standar produk Indonesia

“Peluang pasarnya besar sekali. Bukan hanya di Mozambik itu sendiri, tetapi diharapkan akan meluas juga ke negara  di sekitarnya. Jadi ini semacam pintu masuk. Jika memungkinkan kita bisa juga ke depan membuka perjanjian dengan negara sekitar Mozambik," ujar Jerry dalam keterangannya, Kamis (18/2).

Jerry menjelaskan, keuntungan keduanya adalah memperluas kemungkinan untuk mendapatkan bahan baku industri. Dalam hal industri pemintalan dan industri tekstil misalnya, Indonesia bisa memanfaatkan pasokan kapas dari Mozambik. Dengan demikian, Indonesia tidak lagi tergantung terhadap pasokan kapas dari negara-negara pemasok tradisional seperti China dan Amerika Serikat. Menurut Wamendag negara-negara pemasok bahan baku alternatif ini juga merupakan bagian penting strategi perdagangan dan ekonomi Indonesia.

Baca Juga: Stok jelang Ramadan, Mentan: Kita kekurangan 200 ribu ton daging

“Intinya kan dalam perdagangan perlu ada keseimbangan hubungan. Jangan sampai kita terlalu tergantung, baik dari segi pasar maupun pemasok bahan baku. Akan sangat baik jika dalam perdagangan internasional makin terbuka sehingga fair trade sebagai bagian dari free trade akan terwujud,” papar Wamendag.

Mengingat keuntungan ganda itu, Wamendag berharap para pengusaha, termasuk yang beroperasi di Bandung memanfaatkan secara optimal Indonesia-Mozambique PTA. Bandung sendiri dipilih sebagai salah satu tempat sosialisasi karena di kota itu ada banyak industri farmasi, tekstil, alas kaki, dan industri kreatif lainnya.

Dukungan DPR

Dua anggota DPR yang hadir yaitu, Herman Khaeron (Fraksi Demokrat) dan Mukhtarudin (Fraksi Golkar) mendukung program-program Kemendag termasuk sosialisasi perjanjian perdagangan. Menurut Herman Khoiron, pasar Afrika punya potensi yang cukup besar mengingat perkembangan sosial ekonomi dan politik di Kawasan itu.

Sementara Mukhtaruddin menegaskan bahwa perluasan ekspor akan memberikan kontribusi bagi penguatan perekonomian nasional. Kedua anggota DPR itu berharap agar perjanjian dengan Mozambik juga meningkatkan kontribusi UMKM dalam kegiatan ekspor, khususnya di pasar Afrika bagian tengah dan selatan.

Sosialisasi IM-PTA dipimpin oleh Sesditjen Perjanjian Perdagangan Internasional Moga Simatupang. Ia memaparkan berbagai detail keuntungan, peluang dan mekanisme yang bisa dimanfaatkan dari Indonesia-Mozambique PTA.  

Baca Juga: Impor karpet China, Turki, dan Jepang melonjak, pemerintah kenakan Safeguard

Salah satu yang ditekankan adalah pemanfaatan surat keterangan asal (SKA) yang bisa dikonsultasikan ke Kemendag maupun FTA-Center. Menurutnya, menggarap pasar non tradisional seperti di Afrika ini sangat penting mengingat share ekspor Indonesia ke Afrika baru 2,1% dari keseluruhan ekspor Indonesia.

Banyak negara Afrika juga terus berkembang dan kondisi politiknya makin baik. Artinya, pasar ini jika digarap serius akan memberikan kontribusi yang sangat besar bagi ekspor, pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Selanjutnya: Pertamina bakal kaji ulang seluruh kontrak LNG termasuk dengan LNG Mozambique

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×