Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indonesia sepertinya harus gigit jari. Pasalnya, Standard & Poor's memutuskan untuk tidak menaikkan peringkat Indonesia menjadi investment grade. Dalam pernyataannya hari ini (23/4), S&P mengkonfirmasi peringkat utang Indonesia tetap berada pada level BB+ dengan outlook positif.
Itu artinya, S&P tidak mengikuti langkah Fitchs Ratings dan Moody's Investor Service yang sudah terlebih dulu menaikkan peringkat Indonesia ke level investment grade. Mereka beralasan, risiko politik Indonesia semakin meningkat seiring kegagalan pemerintah dalam menaikkan harga BBM bersubsidi.
"Peringkat yang kami sematkan kepada Indonesia menunjukkan kestabilan institusi dan ekonomi dengan kekuatan fiskal, eksternal, dan profil moneter. Outlook positif menunjukkan potensi kenaikan peringkat jika prospek pertumbuhan Indonesia semakin membaik dan pasar finansial semakin mantap dengan implementasi kebijakan yang stabil," jelas S&P.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News