Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Hasil otopsi terhadap Jaya Komara, bos Koperasi Langit Biru (KLB) menunjukan bahwa, volume jantung yang bersangkutan lebih besar dua kali lipat dari biasanya.
Namun, sampai saat ini polisi belum bisa memastikan penyebab dari kematian tersangka penipuan, penggelapan, dan money laundering tersebut.
"Sementara dari hasil otopsi, itu serangan jantung. Informasinya, volume jantungnya dua kali lipat dari keadaan normal. Ini keterangan sementara, namun secara tertulis hasil otopsi belum kami peroleh," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (14/9/2012).
Jenderal polisi bintang satu itu menjelaskan, Jaya Komara diketahui masih sempat melakukan komunikasi dengan rekan-rekannya sampai pukul 03.30 WIB dengan temannya satu sel tahanan, yaitu Titik Suripto.
"Baru setelah itu yang bersangkutan tertidur. Ketika diketahui, dia (Jaya Komara) tertidur pada posisi posisi terlentang dengan tangan direbahkan," ucap Boy. Selain itu, Boy bila sebelumnya Jaya Komara sempat meminta penangguhan penahanan karena mengeluhkan sakit.
"Belum pernah dengar ada surat permohonan. Jadi tersangka ditahan bersama istrinya saat dilakukan penangkapan pada 27 Juli 2012," ucap Boy.
Perlu diketahui, Jaya Komara ditemukan tajk bernyawa di dalam selnya pada Kamis lalu (13/9). Jaya di tahan di sel tahanan milik Polres Kabupaten Tangerang. (Adi Suhendi/Tribunnes.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News