Reporter: Siti Rohmatulloh | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian mengusulkan pemberian insentif untuk pendidikan vokasi guna meningkatkan kualitas tenaga kerja di Indonesia yang terhubung dan sesuai dengan kebutuhan dunia industri. Pengusaha melihat langkah ini sebagai sebuah harapan dalam meningkatkan daya saing.
Haris Munandar, Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian menyatakan setiap industri diharapkan bisa membina 5 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di sekitar kawasan industri. Ini dilakukan untuk memastikan tenaga kerja yang tercipta sesuai dengan kebutuhan.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Anton J. Supit melihat langkah ini sebagai sebuah harapan. Menurutnya, kemajuan teknologi di sisi lain mengancam sisi ketenagakerjaan di Indonesia. Pergerakan ekonomi tetap tinggi namun kekhawatiran muncul karena banyaknya lapangan kerja yang hilang akibat kemajuan teknologi.
Dalam Focus Group Discussion bertema Membangun Industri Nasional Berkelanjutan yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Senin (27/11), Anton menyampaikan hasil studi International Labour Organization (ILO) bahwa dalam dua dekade ke depan 56% potensi ketenagakerjaan akan tergerus dan terancam hilang. Oleh sebab itu, menurutnya penting menentukan pilihan kepentingan nasional yang tepat.
Terkait ketenagakerjaan, Anton menyatakan vokasi merupakan harapan sebagai kompensasi atas kenaikan upah yang belum seimbang dengan produktivitas. Melalui vokasi, pendidikan keterampilan tenaga kerja dapat dimanfaatkan untuk mengejar ketertinggalan dari negara-negara lain di bidang industri.
"Saya kira vokasi ini memnag menjadi satu kunci keberhasilan membangun industri nasional yang berkelanjutan," kata Anton.
Tenaga kerja yang terampil dipandang mampu menjadi pendongkrak kemajuan bidang industri. Selain itu, pengusaha berharap pemerintah bersama pelaku industri bisa memilih sektor industri unggulan yang akan menjadi fokus. Bersamaan dengan itu, konsistensi kebijakan dan komprehensif yang tidak hanya berasal dari satu kementerian diharapkan juga dapat menjadi penopang Indonesia sebagai negara industrialis yang didukung dengan tingginya daya beli masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News