Reporter: Adi Wikanto | Editor: Edy Can
JAKARTA. Utang PT Indonesia Alumunium Asahan (Inalum) dipastikan akan lunas pada tahun ini. Sebab, nilai utang yang tersisa cukup kecil hanya US$ 43 juta atau sekitar Rp 387 miliar.
Utang tersebut timbul akibat biaya operasional Inalum yang selalu merugi. Alhasil, Inalum menambal kerugian itu dengan meminjam uang kepada investor Jepang yang tergabung dalam Nippon Asahan Alumunium (NAA).
Berapa besar pinjaman itu, Otorita Asahan tak tahu. Namun, Inalum sudah mulai mencicil utang itu sejak beberapa tahun terakhir karena kinerjanya mulai biru. "Dalam tujuh tahun terakhir, Inalum sudah mampu mencetak laba sekitar US$ 100 juta," kata Efendi Sirait, Ketua Otorita Asahan, saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR, Rabu (28/7).
Dengan demikian, pemerintah tidak akan terbebani utang lagi saat akan mengambil alih Inalum. “Bila jadi milik pemerintah, laba tidak akan terpotong lagi untuk membayar cicilan utang,” kata Effendi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News