kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Upah turun, daya beli masyarakat melemah


Senin, 15 Agustus 2016 / 17:08 WIB
Upah turun, daya beli masyarakat melemah


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Daya beli masyarakat menengah ke bawah di perkotaan mengalami penurunan, pada Juli 2016 lalu. Hal itu tercermin dari nilai upah rill beberapa profesi informal yang dihitung oleh Baddan Pusat Statistik (BPS).

Menurut Kepala BPS SUryamin nilai upah riil untuk profesi buruh bangunan pada bulan Juli tercatat sebesar Rp 65.636 per hari. Jumlah itu lebih rendah 0,55% dari bulan Juni yang tercatat sebesar Rp 65.997 per hari.

Begitu juga upah profesi tukang potong rambut wanita pada Juli turun 0,008% menjadi sebesar Rp 19.685 per kepala. Sedangkan upah pembantu rumah tangga turun sebesar 0,51% menjadi Rp 289.170 per bulan.

Sementara itu, untuk upah riil buruh pertanian turun sebesar 0,57% menjadi Rp 37.208 per hari. "Buruh tani dan informal perkotaan merupakan kelompok masyarakat berpenghasilan rendah," ujar Suryamin, Senin (15/8) di Jakarta.

Adapun perubahan upah riil menggambarkan perubahan daya beli dari pendapatan yang diterima. Jadi, semakin tinggi upah riil maka semakin tingg daya beli upah buruh tersebut. Sebaliknya, jika upah riil turun, artinya daya beli atas upah tersebut menurun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×