kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

UMP 2022 siap berlaku di 34 provinsi, ini perbandingan dengan tahun 2021


Jumat, 03 Desember 2021 / 05:00 WIB
UMP 2022 siap berlaku di 34 provinsi, ini perbandingan dengan tahun 2021


Reporter: Adi Wikanto, Yusuf Imam Santoso | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seluruh provinsi di Indonesia siap memberlakukan upah minimum provinsi (UMP) baru mulai awal tahun 2022. Sebanyak 34 provinsi sudah menetapkan besaran UMP tahun 2022.

Seluruh gubernur telah mengesahkan UMP tahun 2022 di masing-masing wilayah. Meskipun, penetapan UMP tahun 2022 mendapat penolakan dari kaum buruh.

Pasalnya, kenaikan UMP tahun 2022 sangat kecil. Seperti diumumkan Kementerian Ketenagakerjaan, besaran kenaikan UMP tahun 2022 sangat kecil. Hal ini karena kondisi ekonomi dan inflasi yang menjadi dasar perhitungan UMP, bernilai kecil.

Kementerian Ketenagakerjaan mencatat UMP pada tahun 2022 naik rata-rata sebesar 1,09%.Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyampaikan besaran kenaikan UMP itu saat menggelar konferensi pers tentang Kebijakan Penetapan Upah Minimum Pekerja 2022 pada 16 November 2021. Kebijakan penetapan Upah Minimum diatur dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan aturan turunannya PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.

Berdasarkan data yang sudah ada, UMP tahun 2022 terbesar adalah di DKI Jakarta DKI Jakarta: Rp 4.452.724. Kenaikan UMP Jakarta tahun 2022 hanya sedikit, karena tahun 2021 UMP Jakarta Rp 4.416.186,548.

Besaran UMP terendah tahun 2022 adalah di Jawa Tengah Rp 1.813.011. Tahun 2021, besaran UMP Jawa Tengah sebesar Rp 1.798.979.

Baca Juga: Tertinggi Kota Bekasi dan terkecil Banjar, ini daftar lengkap UMK Jawa Barat 2022

Daftar UMP tahun 2022

Dikutip dari Kompas.com, berikut daftar UMP tahun 2022 di sejumlah daerah per Rabu 24 November 2021:

Para gubernur di Indonesia telah menetapkan upah minimum di masing-masing wilayahnya. Tercatat, kenaikan upah minimum provinsi (UMP) 2022 rata-rata naik 1,09%.

  1. UMP tahun 2022 Aceh 3.166.460
  2. UMP tahun 2022 Sumatera Utara: Rp 2.522.609
  3. UMP tahun 2022 Sumatera Barat: Rp 2.512.539
  4. UMP tahun 2022 Sumatera Selatan: Rp 3.144.446
  5. UMP tahun 2022 Bengkulu: Rp. 2.238.094
  6. UMP tahun 2022 Riau: Rp 2.938.564
  7. UMP tahun 2022 Kepulauan Riau: Rp 3.050.172
  8. UMP tahun 2022 Jambi: Rp 2.649.034
  9. UMP tahun 2022 Kepulauan Bangka Belitung: Rp 3.264.881
  10. UMP tahun 2022 Lampung Rp 2.440.486
  11. UMP tahun 2022 DKI Jakarta: Rp 4.452.724
  12. UMP tahun 2022 Jawa Barat: Rp 1.841.487
  13. UMP tahun 2022 Jawa Tengah: Rp 1.813.011
  14. UMP tahun 2022 Jawa Timur: Rp 1.891.567
  15. UMP tahun 2022 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY): Rp 1.840.951
  16. UMP tahun 2022 Banten: Rp 2.501.203
  17. UMP tahun 2022 Bali: Rp 2.516.971
  18. UMP tahun 2022 Kalimantan Selatan: Rp 2.906.473
  19. UMP tahun 2022 Kalimantan Timur: Rp 3.014.497
  20. UMP tahun 2022 Kalimantan Barat: Rp 2.434.328
  21. UMP tahun 2022 Kalimantan Tengah: Rp 2.922.516
  22. UMP tahun 2022 Kalimantan Utara: Rp 3.016.738
  23. UMP tahun 2022 Sulawesi Selatan: Rp 3.165.876
  24. UMP tahun 2022 Sulawesi Utara: Rp 3.310.723
  25. UMP tahun 2022 Sulawesi Tengah: 2.390.739
  26. UMP tahun 2022 Sulawesi Tenggara: Rp 2.710.595
  27. UMP tahun 2022 Sulawesi Barat: Rp 2.678.863
  28. UMP tahun 2022 Gorontalo: Rp 2.800.580
  29. UMP tahun 2022 Nusa Tenggara Barat (NTB): Rp 2.207.212
  30. UMP tahun 2022 Nusa Tenggara Timur 1.975.000
  31. UMP tahun 2022 Maluku Utara Rp 2.862.231
  32. UMP tahun 2022 Maluku Rp 2.619.312
  33. UMP tahun 2022 Papua: Rp 3.561.932
  34. UMP tahun 2022 Papua Barat: Rp 3.200.000.

Sebagai perbandingan, berikut daftar UMP tahun 2021

  1. UMP 2021 wilayah Aceh: Rp 3.165.031,00
  2. UMP 2021 wilayah Sumatera Utara: Rp 2.499.423,06
  3. UMP 2021 wilayah Sumatera Barat: Rp 2.484.041,00
  4. UMP 2021 wilayah Sumatera Selatan Rp 3.043.111,00
  5. UMP 2021 wilayah Riau: Rp 2.888.564,01
  6. UMP 2021 wilayah Kepulauan Riau: Rp 3.005.460,00
  7. UMP 2021 wilayah Jambi: Rp 2.630.162,13
  8. UMP 2021 wilayah Bangka Belitung: Rp 3.230.023,66
  9. UMP 2021 wilayah Bengkulu: Rp 2.215.000,00
  10. UMP 2021 wilayah Lampung: Rp 2.432.001,57
  11. UMP 2021 wilayah DKI Jakarta: Rp 4.416.186,548
  12. UMP 2021 wilayah Jawa Barat: Rp 1.810.351,36
  13. UMP 2021 wilayah Jawa Tengah: Rp 1.798.979,00
  14. UMP 2021 wilayah Jawa Timur: Rp 1.868.777,08
  15. UMP 2021 wilayah D.I Yogyakarta: Rp 1.765.000,00
  16. UMP 2021 wilayah Banten: Rp 2.460.996,54
  17. UMP 2021 wilayah Bali: Rp 2.494.000,00
  18. UMP 2021 wilayah Kalimantan Selatan: Rp 2.877.448,59
  19. UMP 2021 wilayah Kalimantan Timur: Rp 2.981.378,72
  20. UMP 2021 wilayah Kalimantan Barat: Rp 2.399.698,65
  21. UMP 2021 wilayah Kalimantan Tengah: Rp 2.903.144,70
  22. UMP 2021 wilayah Kalimantan Utara: Rp 3.000.804,00
  23. UMP 2021 wilayah Sulawesi Selatan Rp 3.165.876,00
  24. UMP 2021 wilayah Sulawesi Utara: Rp 3.310.723,00
  25. UMP 2021 wilayah Sulawesi Tenggara: Rp 2.552.014,52
  26. UMP 2021 wilayah Sulawesi Tengah: Rp 2.303.711,00
  27. UMP 2021 wilayah Sulawesi Barat: Rp 2.678.863,10
  28. UMP 2021 wilayah Gorontalo: Rp 2.788.826,00
  29. UMP 2021 wilayah Nusa Tenggara Barat: Rp 2.183.883,00
  30. UMP 2021 wilayah Nusa Tenggara Timur: Rp 1.950.000,00
  31. UMP 2021 wilayah Maluku Maluku: Rp 2.604.961,00
  32. UMP 2021 wilayah Maluku Utara: Rp 2.721.530,00
  33. UMP 2021 wilayah Papua: Rp 3.516.700,00
  34. UMP 2021 wilayah Papua Barat: Rp 3.134.600,00

Dikutip dari situs Kemenaker, Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan, Dita Indah Sari, mengatakan bahwa kondisi saat ini upah minimum di Indonesia terlalu tinggi jika dikomparasi atau dibandingkan dengan nilai produktivitas tenaga kerja. Menurutnya, nilai efektivitas tenaga kerja di Indonesia masih berada di urutan ke-13 Asia. "Baik jam kerjanya, maupun tenaga kerjanya, ini umum secara nasional. Komparasinya ketinggian itu dengan produktivitas," kata Dita Indah Sari.

Selain itu, menurut Dita, dari sisi jam kerja saja, di Indonesia sudah terlalu banyak hari libur bagi pekerja. Bila dibandingkan dengan negara Asia Tenggara saja, jumlah hari libur di Indonesia masih terlalu banyak. "Dari segi jam kerja dan jumlah libur kita ini gede, banyak," ujar Dita.

Sebagai perbandingan adalah Thailand. Jam kerja di Indonesia lebih sedikit di tiap minggunya. Di mana Thailand dalam seminggu jam kerja mencapai 42 s.d 44 jam. Sementara di Indonesia hanya 40 jam.

Sementara untuk hari libur, di Indonesia dalam setahun dapat mencapai 20 hari libur. Belum lagi ditambah dengan beragam cuti. Sedangkan di Thailand dalam setahun tidak lebih 15 hari libur.

Dengan semakin sedikitnya jam kerja, kata Dita, output atau hasil kerja yang dilakukan tenaga kerja di Indonesia pun menjadi sedikit. Sehingga hal ini berpengaruh terhadap nilai produktivitas yang rendah.

Dita menambahkan, produktivitas Indonesia pun masih kalah dari Thailand. Di mana Thailand poinnya mencapai 30,9 sedangkan Indonesia hanya 23,9. Adapun dari sisi upah, upah minimum di Indonesia justru lebih tinggi dari Thailand.

Di Thailand dengan nilai produktivitas 30,9 poin upah minimumnya mencapai Rp4.104.475, upah minimum tersebut diberlakukan di Phuket. Sementara itu di Indonesia, dengan upah minimum di Jakarta mencapai Rp4.453.724, nilai produktivitasnya cuma mencapai 23,9 poin saja.

Namun, para buruh kecewa dengan kenaikan UMP tahun 2022 yang kecil. Pasalnya, kenaikan UMP di sejumlah daerah tak cukup untuk membeli beras 1 kg.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan besaran UMP tahun 2022 telah mempertimbangkan berbagai aspek. Salah satunya keberlangsungan dunia usaha.

Bahlil menyebut, jika UMP tahun 2022 terlalu tinggi, maka pemberi kerja akan kesulitan untuk membayar gaji karyawannya. Dikhawatirkan justru akan memicu pemutusan hubungan kerja (PHK). “Bukan hanya bagaimana mendapat profit tapi bagaimana menjaga keberlangsungan usahanya sendiri. Karena kalau dia (pemberi kerja) tidak punya kemampuan membayar pegawainya perusahaan ya tutup,” kata Bahlil saat konferensi pers Investasi Pasca Implementasi Undang-Undang Cipta Kerja, Rabu (1/12).

Lebih lanjut, Bahlil menyampaikan, pemerintah menghormati tuntutan para buruh. Namun, ia menegaskan, UMP tahun 2022 merupakan titik tengah agar perusahaan dapat beroperasi dan karyawan tetap mendapatkan upah. “Yang penting mereka (buruh) bisa dapat gaji tapi usahanya jangan dikasih beban terlalu tinggi, kasihan mereka ini,” ujar Bahlil.

Bahlil mengatakan, saat ini banyak dunia usaha yang sedang mengalami kesulitan cash flow akibat dampak pandemi virus corona. Maklum ekonomi baru membaik pada kuartal II-2021, sehingga belum mendongkrak pemasukan perusahaan.

Demikianlah daftar UMP tahun 2022 di berbagai daerah di Indonesia seperti Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bangka Belitung, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi hingga Papua. Semoga demo buruh penolakan UMP 2022 berlangsung aman dan damai!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×