Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upah minimum provinsi (UMP) tahun 2022 di 33 provinsi sudah ditetapkan. Dengan demikian, tinggal 1 provinsi yang belum menetapkan kenaikan UMP tahun 2022.
UMP 2022 ini akan berlaku mulai awal tahun depan. Tentu saja, dengan data UMP tahun 2022 yang naik sangat kecil akan menyulut aksi unjuk rasa para buruh.
Seperti diumumkan Kementerian Ketenagakerjaan, besaran kenaikan UMP tahun 2022 sangat kecil. Hal ini karena kondisi ekonomi dan inflasi yang menjadi dasar perhitungan UMP, bernilai kecil.
Kementerian Ketenagakerjaan mencatat UMP pada tahun 2022 naik rata-rata sebesar 1,09%.Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyampaikan besaran kenaikan UMP itu saat menggelar konferensi pers tentang Kebijakan Penetapan Upah Minimum Pekerja 2022 pada 16 November 2021. Kebijakan penetapan Upah Minimum diatur dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan aturan turunannya PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.
Berdasarkan data yang sudah ada, UMP tahun 2022 terbesar adalah di DKI Jakarta DKI Jakarta: Rp 4.452.724. Kenaikan UMP Jakarta tahun 2022 hanya sedikit, karena tahun 2021 UMP Jakarta Rp 4.416.186,548.
Besaran UMP terendah tahun 2022 adalah di Jawa Tengah Rp 1.813.011. Tahun 2021, besaran UMP Jawa Tengah sebesar Rp 1.798.979.
Baca juga: Resmi ditetapkan, ini perbandingan UMP di Pulau Jawa tahun 2022, Jakarta tertinggi
Daftar UMP tahun 2022
Dikutip dari Kompas.com, berikut daftar UMP tahun 2022 di sejumlah daerah per Rabu 24 November 2021:
Para gubernur di Indonesia telah menetapkan upah minimum di masing-masing wilayahnya. Tercatat, kenaikan upah minimum provinsi (UMP) 2022 rata-rata naik 1,09%.
- UMP tahun 2022 Aceh 3.166.460
- UMP tahun 2022 Sumatera Utara: Rp 2.522.609
- UMP tahun 2022 Sumatera Barat: Rp 2.512.539
- UMP tahun 2022 Sumatera Selatan: Rp 3.144.446
- UMP tahun 2022 Bengkulu: Rp. 2.238.094
- UMP tahun 2022 Riau: Rp 2.938.564
- UMP tahun 2022 Kepulauan Riau: Rp 3.050.172
- UMP tahun 2022 Jambi: Rp 2.649.034
- UMP tahun 2022 Kepulauan Bangka Belitung: Rp 3.264.881
- UMP tahun 2022 Lampung Rp 2.440.486
- UMP tahun 2022 DKI Jakarta: Rp 4.452.724
- UMP tahun 2022 Jawa Barat: Rp 1.841.487
- UMP tahun 2022 Jawa Tengah: Rp 1.813.011
- UMP tahun 2022 Jawa Timur: Rp 1.891.567
- UMP tahun 2022 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY): Rp 1.840.951
- UMP tahun 2022 Banten: Rp 2.501.203
- UMP tahun 2022 Bali: Rp 2.516.971
- UMP tahun 2022 Kalimantan Selatan: Rp 2.906.473
- UMP tahun 2022 Kalimantan Timur: Rp 3.014.497
- UMP tahun 2022 Kalimantan Barat: Rp 2.434.328
- UMP tahun 2022 Kalimantan Tengah: Rp 2.922.516
- UMP tahun 2022 Kalimantan Utara: Rp 3.016.738
- UMP tahun 2022 Sulawesi Selatan: Rp 3.165.876
- UMP tahun 2022 Sulawesi Utara: Rp 3.310.723
- UMP tahun 2022 Sulawesi Tengah: 2.390.739
- UMP tahun 2022 Sulawesi Tenggara: Rp 2.710.595
- UMP tahun 2022 Sulawesi Barat: Rp 2.678.863
- UMP tahun 2022 Gorontalo: Rp 2.800.580
- UMP tahun 2022 Nusa Tenggara Barat (NTB): Rp 2.207.212
- UMP tahun 2022 Nusa Tenggara Timur 1.975.000
- UMP tahun 2022 Maluku Utara Rp 2.862.231
- UMP tahun 2022 Papua: Rp 3.561.932
- UMP tahun 2022 Papua Barat: Rp 3.200.000.
Besaran UMP tahun 2022 di daerah lain masih menunggu keputusan gubernur. Sebagai perbandingan, berikut daftar UMP tahun 2021
- UMP 2021 wilayah Aceh: Rp 3.165.031,00
- UMP 2021 wilayah Sumatera Utara: Rp 2.499.423,06
- UMP 2021 wilayah Sumatera Barat: Rp 2.484.041,00
- UMP 2021 wilayah Sumatera Selatan Rp 3.043.111,00
- UMP 2021 wilayah Riau: Rp 2.888.564,01
- UMP 2021 wilayah Kepulauan Riau: Rp 3.005.460,00
- UMP 2021 wilayah Jambi: Rp 2.630.162,13
- UMP 2021 wilayah Bangka Belitung: Rp 3.230.023,66
- UMP 2021 wilayah Bengkulu: Rp 2.215.000,00
- UMP 2021 wilayah Lampung: Rp 2.432.001,57
- UMP 2021 wilayah DKI Jakarta: Rp 4.416.186,548
- UMP 2021 wilayah Jawa Barat: Rp 1.810.351,36
- UMP 2021 wilayah Jawa Tengah: Rp 1.798.979,00
- UMP 2021 wilayah Jawa Timur: Rp 1.868.777,08
- UMP 2021 wilayah D.I Yogyakarta: Rp 1.765.000,00
- UMP 2021 wilayah Banten: Rp 2.460.996,54
- UMP 2021 wilayah Bali: Rp 2.494.000,00
- UMP 2021 wilayah Kalimantan Selatan: Rp 2.877.448,59
- UMP 2021 wilayah Kalimantan Timur: Rp 2.981.378,72
- UMP 2021 wilayah Kalimantan Barat: Rp 2.399.698,65
- UMP 2021 wilayah Kalimantan Tengah: Rp 2.903.144,70
- UMP 2021 wilayah Kalimantan Utara: Rp 3.000.804,00
- UMP 2021 wilayah Sulawesi Selatan Rp 3.165.876,00
- UMP 2021 wilayah Sulawesi Utara: Rp 3.310.723,00
- UMP 2021 wilayah Sulawesi Tenggara: Rp 2.552.014,52
- UMP 2021 wilayah Sulawesi Tengah: Rp 2.303.711,00
- UMP 2021 wilayah Sulawesi Barat: Rp 2.678.863,10
- UMP 2021 wilayah Gorontalo: Rp 2.788.826,00
- UMP 2021 wilayah Nusa Tenggara Barat: Rp 2.183.883,00
- UMP 2021 wilayah Nusa Tenggara Timur: Rp 1.950.000,00
- UMP 2021 wilayah Maluku Maluku: Rp 2.604.961,00
- UMP 2021 wilayah Maluku Utara: Rp 2.721.530,00
- UMP 2021 wilayah Papua: Rp 3.516.700,00
- UMP 2021 wilayah Papua Barat: Rp 3.134.600,00
Dikutip dari situs Kemenaker, Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan, Dita Indah Sari, mengatakan bahwa kondisi saat ini upah minimum di Indonesia terlalu tinggi jika dikomparasi atau dibandingkan dengan nilai produktivitas tenaga kerja. Menurutnya, nilai efektivitas tenaga kerja di Indonesia masih berada di urutan ke-13 Asia. "Baik jam kerjanya, maupun tenaga kerjanya, ini umum secara nasional. Komparasinya ketinggian itu dengan produktivitas," kata Dita Indah Sari.
Selain itu, menurut Dita, dari sisi jam kerja saja, di Indonesia sudah terlalu banyak hari libur bagi pekerja. Bila dibandingkan dengan negara Asia Tenggara saja, jumlah hari libur di Indonesia masih terlalu banyak. "Dari segi jam kerja dan jumlah libur kita ini gede, banyak," ujar Dita.
Sebagai perbandingan adalah Thailand. Jam kerja di Indonesia lebih sedikit di tiap minggunya. Di mana Thailand dalam seminggu jam kerja mencapai 42 s.d 44 jam. Sementara di Indonesia hanya 40 jam.
Sementara untuk hari libur, di Indonesia dalam setahun dapat mencapai 20 hari libur. Belum lagi ditambah dengan beragam cuti. Sedangkan di Thailand dalam setahun tidak lebih 15 hari libur.
Dengan semakin sedikitnya jam kerja, kata Dita, output atau hasil kerja yang dilakukan tenaga kerja di Indonesia pun menjadi sedikit. Sehingga hal ini berpengaruh terhadap nilai produktivitas yang rendah.
Dita menambahkan, produktivitas Indonesia pun masih kalah dari Thailand. Di mana Thailand poinnya mencapai 30,9 sedangkan Indonesia hanya 23,9. Adapun dari sisi upah, upah minimum di Indonesia justru lebih tinggi dari Thailand.
Di Thailand dengan nilai produktivitas 30,9 poin upah minimumnya mencapai Rp4.104.475, upah minimum tersebut diberlakukan di Phuket. Sementara itu di Indonesia, dengan upah minimum di Jakarta mencapai Rp4.453.724, nilai produktivitasnya cuma mencapai 23,9 poin saja.
Namun, para buruh kecewa dengan kenaikan UMP tahun 2022 yang kecil. Pasalnya, kenaikan UMP di sejumlah daerah tak cukup untuk membeli beras 1 kg.
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan berbagai federasi buruh siap mogok kerja selama tiga hari pada awal Desember 2021 untuk menolak kenaikan UMP tahun 2022.
Presiden KSPI Said Iqbal menjelaskan mogok nasional akan diikuti oleh 2 juta buruh di ratusan ribu pabrik di 30 lebih provinsi dan ratusan kabupaten kota. Adapun buruh yang bakal mogok antara lain: KSPI, Gekanas (Gerakan Kesejahteraan Nasional), KSPSI Andi Gani, 60 federasi tingkat nasional.
Demikianlah daftar UMP tahun 2022 di berbagai daerah di Indonesia seperti Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bangka Belitung, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi hingga Papua. Semoga demo buruh penolakan UMP 2022 berlangsung aman dan damai!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News