kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ulama dan santri dari Banten sambangi KPK


Jumat, 25 Oktober 2013 / 15:24 WIB
Ulama dan santri dari Banten sambangi KPK
ILUSTRASI. Ciri-ciri penyakit ginjal.


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Sejumlah santri dan ulama dari beberapa daerah di Banten, siang ini, Jumat (25/10) menyambangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melakukan pembacaan Surat Yasin, ayat suci Al Quran, di Kantor KPK, Jakarta.

Maksud kedatangan mereka ke KPK bertujuan untuk memberikan dukungan kepada KPK, terkait beredarnya isu santet yang belakangan beredar. "Ini inisiatif kami sendiri, gerakan moral untuk mendukung KPK. Jadi KPK enggak usah takut santet," kata Dudung Abdurrahman, salah satu santri saat ditemui wartawan di Kantor KPK, Jumat (25/10).

Dudung bilang, setelah KPK menyidik kasus korupsi di Banten, beredar kabar lembaga anti rasuah itu akan di santet. "Ini syukuran mendukung KPK, jangan sampai ada rasa tertekan dengan isu klenik," sambungnya.

Selain Dudung, banyak santri dari Banten juga datang. Mereka datang dari Serang, Pandeglang, dan Rangkasbitung yang dipimpin Ustad Ahya Anshori. Mereka datang ke KPK dan mengimbau KPK tetap fokus melakukan penyidikan kasua dugaan suap yang menjerat Tubagus Chaery Wardana, adik Kandung Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. "Yang seperti itu (isu santet) jangan digubris. Itu cuma untuk menakuti saja," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×