kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Tunggu pasar tenang pasca Fed rate naik, pemerintah tak rilis pre funding akhir 2018


Rabu, 12 September 2018 / 13:46 WIB
Tunggu pasar tenang pasca Fed rate naik, pemerintah tak rilis pre funding akhir 2018
ILUSTRASI. Scenaider Siahaan


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tak akan menerbitkan surat berharga negara (SBN) berdenominasi valas di akhir tahun untuk kebutuhan awal tahun depan (pre funding). Kondisi ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemkeu) Scenaider Siahaan mengatakan, kemungkinan pemerintah baru akan menerbitkan SBN valas di awal tahun depan. Dengan demikian, tak ada pre funding di akhir tahun nanti.

"Penerbitannya (SBN valas) setelah Fed menaikkan bunga (akhir) tahun ini," kata Scenaider kepada Kontan.co.id, Rabu (12/9).

The Fed memang diperkirakan akan menaikkan bunga acuan di akhir tahun selain perkiraan kenaikan di bulan ini. Dengan kenaikan itu, maka beban bunga utang pemerintah di tahun depan semakin membesar.

Namun, "Perkiraan kami pasar lebih tenang setelah kenaikan The Fed terjadi," tambahnya. Sayangnya, ia masih merahasiakan detail waktu dan besaran penerbitan SBN yang dimaksud.

Catatan Kontan.co.id, pre funding melalui penerbitan global bond telah dilakukan Kemkeu sejak 2015 lalu. Di akhir tahun 2015 dan 2016, penerbitan global bond dalam rangka pre funding masing-masing mencapai US$ 3,5 miliar. Di 2017, penerbitan global bond untuk pre funding mencapai US$ 4 miliar.

Pre funding dilakukan untuk mengamankan cashflow awal tahun lantaran pemasukan di awal tahun biasanya masih sedikit. Di awal tahun ini saja, setidaknya pemerintah membutuhkan dana sekitar Rp 40 triliun-Rp 50 triliun untuk pembayaran gaji PNS, transfer ke daerah, hingga kebutuhan rutin lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×