kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tumbuh minus tahun ini, ekonomi Indonesia bakal rebound tahun depan


Rabu, 30 Desember 2020 / 08:40 WIB
Tumbuh minus tahun ini, ekonomi Indonesia bakal rebound tahun depan


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memprediksi pada tahun 2021 akan terjadi rebound pertumbuhan ekonomi. Dampak terburuk ke ekonomi dari pandemi corona virus disease 2019 (Covid-19) diyakini telah berlalu di 2020.

Dalam catatan Badan Pusat Statistik (BPS) memang sudah mengindikasikan pemulihan ekonomi. Pada kuartal I-2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mencapai 2,97% year on year (yoy), lebih rendah dari kuartal I-2019 sebesar 5,07% yoy. Sebab, untuk pertama kalinya, virus corona mulai terditeksi pada awal Maret 2020 lalu sehingga aktivitas ekonomi mulai berjalan lambat di periode tersebut.

Kemudian, pada kuartal II-2020 saat pemerintah mengeluarkan kebijakan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB), pertumbuhan ekonomi sontak memasuki zona negatif yakni minus 5,32% yoy. Seiring dengan pengendalian pandemi virus corona, pada kuartal III-2020 pertumbuhan ekonomi mulai membaik meski masih minus 3,49% yoy.

Sementara di kuartal IV-2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi berada di rentang minus 2,9% yoy hingga minus 0,9% yoy. Sehingga, sepanjang tahun 2020 pertumbuhan ekonomi diperkirakan sebesar minus 2,2% yoy hingga minus 1,7% yoy.

Baca Juga: Gubernur BI: Tiga hal ini yang akan mendorong pemulihan ekonomi tahun depan

Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Amir Hidayat mengatakan, pemerintah meyakini rebound pemulihan ekonomi akan berlangsung di tahun depan. Dus, pertumbuhan ekonomi tahun depan diperkirakan mencapai 5% yoy atau medekati pencapaian periode sebelum pandemi menjadi katalis negatif seperti pada 2019 yang sebesar 5,02% yoy.

Menurut Amir, outlook pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 sebesar 5% merupakan estimasi yang moderat dengan mempertimbangkan berbagai ketidakpastian. Agar ekonomi tumbuh postif, program vaksinasi virus corona akan mulai berjalan pada awal tahun 2021.

Amir menilai, perkembangan vaksin yang positif dan sangat cepat membuat harapan baru akan proses pemulihan ekonomi yang lebih cepat. Ketika gangguan Covid-19 secara bertahap dapat diatasi maka aktivitas ekonomi pasti akan kembali bergairah. Seluruh komponen pertumbuhan pun akan mengalami perbaikan.

Setali tiga uang, sebagai kontributor utama produk domestik bruto (PDB), konsumsi rumah tangga akan kembali meningkat. Namun, kata Amir, mungkin dengan berbagai perubahan pola konsumsi.

Kebiasaan selama setahun lebih pola konsumsi baru yang serba digital sangat mungkin untuk bertahan. Sementara, berbagai aktivitas konsumsi yang selama ini tidak dapat dilakukan karena tidak aman karena Covid-19 maka akan kembali beraktivitas.

Namun demikian, Amir tidak memungkiri ketidakpastian masih relatif tinggi di 2021. Ketidakpastian yang tinggi ini masih terkait dengan perkembangan pandemi Covid-19.

“Yang membedakan, di tahun 2020 deviasi outlook pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh seberapa parah eskalasi kasus Covid-19. Sementara di tahun 2021, deviasi outlook dipengaruhi oleh asumsi efektivitas anti Covid-19, yaitu efektivitas vaksin yang digunakan untuk mencegah penularan Covid-19,” kata Amir kepada Kontan.co.id, Selasa (29/12).

Kata Amir, ketidakpastian itu sebetulnya membuat outlook pertumbuhan ekonomi 2021 bergerak dalam dua spektrum yang relatif lebar. Jika vaksin efektif maka pertumbuhan ekonomi akan mengalami rebound yang relatif tinggi. Sementara bila efektivitas vaksin terkendala oleh berbagai faktor termasuk distribusi, penetrasi vaksinasi dan kualitas vaksinnya sendiri maka reboundpertumbuhan ekonomi juga akan terkendala.

“Sekali lagi, ini masih tinggi ketidakpastian di 2021, ketika efektivitas vaksin terkendala maka risiko Covid-19 masih perlu diwaspadai. Inilah kesulitan yang masih dihadapi oleh siapa pun yang melakukan proyeksi outlook pertumbuhan ekonomi 2021,” ujar Amir.

Selanjutnya: Menkes: 181 Juta penduduk Indonesia akan divaksinasi Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×