kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tujuh BUMN Dapat Suntikan Modal Pemerintah pada 2022, Berikut Rencana Penggunaannya


Sabtu, 15 Januari 2022 / 09:18 WIB
Tujuh BUMN Dapat Suntikan Modal Pemerintah pada 2022, Berikut Rencana Penggunaannya


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada 7 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar Rp 38,4 triliun untuk tahun 2022.

Tenaga Pengkaji Restrukturisasi, Privatisasi, dan Efektivitas Kekayaan Negara Dipisahkan Kementerian Keuangan Dodok Dwi Handoko mengatakan, PMN ini diberikan agar dapat membantu mengembangkan infrastruktur di Indonesia mulai dari jalan tol, perumahan hingga ketersediaan listrik.

Selain itu, dia juga mengatakan PMN ini akan semakin mendukung perusahaan pelat merah untuk ekspansi merealisasikan pembangunan dalam negeri.

“Banyak kritik 'sudah cari aja uang sendiri nggak usah bebani negara lagi'. Hidup ini kan pilihan, contoh pilihan kita mau memudahkan transportasi di Trans Sumatra atau tidak, kalau kita mau punya target,” tutur Dodok dalam Bincang Bareng DJKN, Jumat (14/1).

Tujuh BUMN ini meliputi PT Waskita Karya Tbk, PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia/PII (Persero), PT Sarana Multigriya Finansial/SMF (Persero), PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero), Perum Perumnas, dan PT PLN (Persero).

PT Waskita Karya akan menggunakan PMN sebesar Rp 3 triliun untuk penyelesaian Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung dan Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi. PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) menggunakan PMN sebesar Rp 1,08 triliun untuk proyek infrastruktur dengan tambahan eksposur penjaminan Rp10,85 miliar.

Baca Juga: Tujuh BUMN Penerima PMN Ini Teken KPI

Lalu, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) akan menggunakan PMN Rp 2 triliun untuk dukungan pembiayaan perumahan bagi MBR dengan target 200.000 unit. PT Adhi Karya akan menggunakan PMN sebesar Rp 1,97 triliun untuk berinvestasi pada Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo, Tol Yogyakarta-Bawen, dan SPAM Regional Karian-Serpong.

Kemudian, PT Hutama Karya akan menggunakan PMN sebesar Rp 23,85 triliun untuk kelanjutan pembangunan delapan ruas Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) dengan outcome bagi masyarakat berupa penurunan waktu tempuh dan biaya logistik.

“Delapan ruas jalan tol ini meliputi Pekanbaru-Dumai, Binjai-Langsa, Indralaya-Muara Enim, Kisaran-Indrapura, Kuala Tanjung-Parapat, Penanjung-Bengkulu, Sigli-Banda Aceh, dan Pangkalan-Pekanbaru,” jelas Dodok.

Perumnas akan menggunakan PMN sebesar Rp 1,56 triliun untuk peningkatan kapasitas usaha dalam melanjutkan program pemerintah yakni pengadaan satu juta rumah serta mendukung persediaan perumahan rakyat untuk MBR.

Terakhir yaitu PT PLN akan menggunakan PMN sebesar Rp5 triliun untuk pembangunan proyek ketenagalistrikan berupa transmisi, gardu induk dan distribusi listrik desa serta mendukung pengembangan lima daerah pariwisata superprioritas (DPSP) yaitu Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo, Borobudur dan Likupang.

Dodok menyebut hasil pembangunan itu akan dirasakan bagi masyarakat berupa penurunan waktu tempuh dan biaya logistik. “PMN yang telah diberikan harus dikelola secara akuntabel dan transparan yang ditujukan bagi kemakmuran rakyat,” imbuhnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×