Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membangun alat pencuci dan pemurnian garam atau yang disebut dengan washing plant. Alat tersebut akan membuat kualitas garam rakyat dapat bersaing di pasar.
Mesin tersebut akan meningkatkan kadar natrium klorida (NaCl) pada garam menjadi minimal 94%. "Alat pencuci garam dengan kapasitas produksi 20 ton/hari ini diharapkan dapat memenuhi potensi pasar garam yang ada sehingga dengan meningkatnya produksi garam berkualitas dapat meningkatkan kesejahteraan petambak garam di Kabupaten Brebes," ujar Plt. Dirjen Pengelolaan Ruang Laut (PRL) KKP TB Haeru Rahayu saat meresmikan washing plant, seperti tertuang dalam siaran pers, Rabu (30/12).
Washing plant tersebut dibangun dengan bantuan yang diberikan KKP senilai Rp 2,7 miliar. Bantuan diserahkan kepada kepada Koperasi Garam Mekar Sari Sejahtera.
Baca Juga: KKP akan genjot PNBP perikanan, ini alasannya
TB Haeru mengungkapkan, pada tahun 2020, KKP melalui Program Pengembangan Usaha Garam Rakyat (PUGaR) memberikan bantuan washing plant di 7 lokasi. Antara lain Kabupaten Karawang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Pati, Kabupaten Brebes, Kabupaten Sampang, Kabupaten Gresik dan Kabupaten Pasuruan.
“Sesuai dengan arahan Presiden kegiatan PUGaR juga disandingkan dengan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Oleh sebab itu, kegiatan PUGaR dilaksanakan secara padat karya menyerap tenaga lokal untuk membantu perekonomian masyarakat di masa pandemi Covid-19,” ujarnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Kemaritiman dan Investasi Setkab Agustina Murbaningsih menyampaikan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat memperhatikan kesejahteraan masyarakat yang bergerak di sektor kelautan dan perikanan.
“Alhamdulillah hari ini pemerintah telah memberikan stimulus berupa mesin untuk meningkatkan kualitas garam rakyat. Semoga garam rakyat segera dapat diserap kalangan industri,” ujar Agustina.
Sebagai informasi, saat ini garam produksi rakyat belum mampu memenuhi kebutuhan industri. Sehingga mayoritas kebutuhan industri masih mengandalkan garam yang diimpor dari berbagai negara seperti Australia dan India.
Selanjutnya: KKP menyerahkan bantuan petambak garam untuk 20 kabupaten
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News