Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memperkuat sektor kelautan dan perikanan melalui peluncuran program Desa Nelayan yang merupakan inisiatif besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir, dan memanfaatkan potensi laut nasional secara berkelanjutan.
Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan hingga pertengahan Oktober program tersebut telah membangun 65 desa, dan ditargetkan hingga akhir tahun 2026 akan mencapai 1.000 desa nelayan di seluruh Indonesia.
“Dan targetnya adalah pada akhir tahun 2026, kami akan membangun setidaknya 1.000 desa seperti ini di seluruh Indonesia," kata Prabowo saat menghadiri Forbes Global CEO Conference 2025, di Hotel The St. Regis, pada Rabu (15/10/2025).
Prabowo menyebut dengan pembangunan 1.000 desa ini makan akan ada 2 juta nelayan yang diberdayakan. Harapannya pendapatan dari para nelayan juga turut meningkat melalui program ini.
Baca Juga: KKP Pastikan Pengawasan Ketat Pelaksanaan Kampung Nelayan Merah Putih
"2 juta nelayan dengan istri mereka dan mungkin dua anak, itu berarti delapan juta orang Indonesia,” tutur Kepala Negara.
Prabowo menyampaiakn awal mula pencetusan program lantaran belum adanya program peningkatan kesejahteraan nelayan yang efektif.
“Jadi pada dasarnya, dalam 80 tahun sejarah Indonesia, belum ada program yang benar-benar efektif untuk memberdayakan komunitas nelayan kami. Dan inilah yang sedang kami coba lakukan,” ujar Prabowo.
Kepala Negara menjelaskan bahwa program Desa Nelayan dimulai dengan proyek percontohan yang digagas oleh Menteri Kelautan dan Perikanan.
Salah satu model yang dikembangkan disebut Fishing Village Project yaitu desa dengan sekitar 2.000 nelayan yang direorganisasi dan difasilitasi dengan infrastruktur memadai.
Prabowo menjelaskan bahwa pemerintah membangun dermaga sederhana, menyediakan fasilitas produksi es, cold storage, serta panel surya untuk kebutuhan energi.
Selain itu, disiapkan pula klinik bersih dan sekolah yang layak bagi keluarga nelayan.
“Dan kami menemukan dari kesaksian mereka, setelah satu setengah hingga dua tahun, pendapatan mereka meningkat hingga 100%. Itu luar biasa. Saya sendiri sangat terkejut. Saya pikir mungkin 40%, 50%, tapi ternyata meningkat 100% dan semua itu hanya karena hal-hal dasar seperti es, dan tentu saja fasilitas untuk pelelangan ikan,” imbuh Presiden.
Baca Juga: Nelayan Tradisional Minta Pemerintah Bentuk Bulog Perikanan untuk Stabilkan Harga
Dengan tersedianya fasilitas pelelangan, ikan segar dari desa nelayan kini dapat dijual langsung dengan harga lebih baik, sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.
Prabowo menambahkan bahwa keberhasilan program ini juga akan memperkuat pasokan protein segar bagi masyarakat dan terhubung dengan jaringan koperasi desa.
Saat ini, pemerintah telah membentuk lebih dari 81.000 koperasi desa yang masing-masing memiliki gudang, cold storage, minimarket, apotek, dan klinik sendiri. Setiap koperasi juga akan memperoleh pembiayaan untuk dua truk pengangkut hasil produksi, agar distribusi ke pasar berjalan lancar.
“Saya pikir ini akan menjadi waktu yang menarik bagi Indonesia. Saya bersemangat karena saya melihat mimpi dan konsep ini sedang menjadi kenyataan saat kita duduk di sini hari ini,” ujar Prabowo.
Selanjutnya: IMF: AS dan China Tetap Komit Dukung Upaya Global Atasi Krisis Utang
Menarik Dibaca: Bergerak Fluktuatif, IHSG Naik 0,5% Pada Perdagangan Kamis Pagi (16/10)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News