Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) bergerak cepat dengan mengundang para vendor untuk mengganti trafo 500 KVA di Gardu Cawang Baru yang terbakar kemarin.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro mengatakan, upaya menggantikan trafo yang terbakar dengan trafo baru merupakan upaya jangka panjang yang harus dilakukan perseroan agar dapat terus memasok listrik ke masyarakat.
"Penyelesaiannya ada tiga tahapan, jangka pendek, menengah dan panjang. Tahapan jangka panjang, trafo yang terbakar cepat- cepat kami ganti. Tapi, itu tergantung hasil rapat dengan vendor," kata Purnomo, Rabu (30/9).
Menurutnya tiga vendor yang diundang PLN adalah Elin, Areva dan Hitachi. Alasan tiga vendor tersebut diundang karena ketiganya terkenal sebagai pabrikan trafo yang bisa cepat menyelesaikan pesanan.
Direktur Utama PLN Fahmi Mochtar menambahkan, harga satu unit trafo berkapasitas 500 KVA sekitar Rp 70 miliar. Namun, Purnomo meminta agar PLN mengesampingkan mahalnya biaya untuk membeli trafo baru tersebut mengingat Gardu Cawang memegang kunci strategis dalam menghidupkan listrik di sebagian Jakarta.
"Yang penting bukan Rp 70 miliar, tetapi strategisnya. Karena Cawang itu menyalurkan listrik dari 500 KVA yang masuk ke sistem menjadi 150 KVA. Nah, karena yang terbakar adalah bottle neck dari Gardu maka tidak bisa menyalurkan," jelasnya.
Sementara, penyelesaian pemadaman dalam jangka menengah, menurut Purnomo dengan cara mengalihkan penyaluran listrik dari Gardu Cawang ke pembangkit yang lain.
"Tadi pagi saya dapat laporan, Cikarang Listrindo siap memasok 50 MW yang dapat ditingkatkan sampai 100 MW. Saat ini dalam tahap negosiasi karena harga yang diminta sudah masuk," kata Purnomo.
Selain dari Cikarang Listrindo, Purnomo juga mendapat laporan bahwa PLTGU Tanjung Priok dapat membantu memasok listrik kepada pelanggan yang dilayani Gardu Cawang.
"Jadi pemadaman bergilir yang tadinya 150 MW, bisa dikurangi menjadi 100 MW. Kemudian, saya minta supaya sub sistem lain mendukung sub sistem Cawang ini. Seperti Depok, Bekasi dan Gandul untuk bisa dilakukan pengawasan dan pengaman agar mereka tidak terganggu," jelasnya.
PLN juga diminta untuk menyebar 30 genset ke pelanggan-pelanggan strategis, seperti Rumah Sakit sehingga bisa menambah daya sebesar antara 3 MW sampai 4 MW.
Untuk jangka pendek, pemerintah meminta agar PLN dapat memaksa pelanggan seperti mal, hotel, dan pabrik untuk mengurangi pemakaian listrik, atau menggunakan genset untuk memenuhi kebutuhan listriknya sendiri. Menurut Purnomo, jika hal tersebut bisa dilakukan, maka PLN bisa fokus menyalurkan listrik ke pelanggan listrik rumah tangga.
Sekadar mengingatkan, kemarin (29/9), trafo di gardu listrik Cawang yang dikelola PT PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang (Disjaya) meledak pada pukul 13.28 WIB. Beruntung, unit kedua dari trafo di Gardu Cawang masih bisa menyalurkan listrik 500 MW ke pelanggan. Sehingga hanya sejumlah kawasan di Jakarta Selatan dan Timur yang terpaksa mengalami pemadaman.
Fahmi sendiri menjelaskan, analisis sementara penyebab utama dari meledaknya trafo karena masalah teknis. "Terjadi kegagalan isolasi pada bush ink transformer 500 KVA. Bush ink ini menghubungkan antara trafo dengan JAL. Kemungkinan ada kegagalan isolasi yang menyebabkan terjadi ledakan. Namun ahli-ahlinya PLN tentu akan melakukan penelitian lebih dalam mengenai sumber teknisnya tersebut," jelasnya.
Saat ini, defisit listrik yang terjadi akibat ledakan sebanyak 150 MW. Sehingga PLN Disjaya terpaksa harus melakukan pemadaman bergilir atas pelanggan-pelanggannya.
GM PLN Disjaya Purnomo Willy menyebut, hari ini, pemadaman bergilir akan terjadi di daerah Bekasi, Mangga Besar, Pegangsaan, Pulo Mas, Ancol, Cakung, Kemayoran, Ketapang dan Plumpang masing-masing selama 4 jam.
"Kami memulai pemadaman bergilir jam 08.00 sampai 12.00, kemudian 13.00 sampai 17.00, dan jam 18.00 sampai 22.00," kata Willy.
Informasi resmi yang tercantum dalam situs resmi PLN Disjaya menyebutkan, pemadaman listrik bakal berlangsung hingga 6 Oktober 2009.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News