kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Tiga sektor ini diprediksi topang ekonomi 2018


Selasa, 14 November 2017 / 14:08 WIB
Tiga sektor ini diprediksi topang ekonomi 2018


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. UOB lndonesia menggarisbawahi tiga sektor utama yang akan terus memberikan dukungan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2018. Ketiga sektor itu adalah pertambangan, infrastruktur, dan jasa.

Ketiga sektor ini didukung dengan perbaikan harga komoditas global, program infrastruktur domestik, pertumbuhan ekonomi digital, dan pertumbuhan kelas menengah lndonesia.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia (BKPM) Thomas Lembong menyebutkan, tahun 2018, pemerintah akan fokus pada implementasi dan akan melakukan perbaikan pola kerja. Sehingga hal ini merupakan saat yang tepat untuk berinvestasi di Indonesia, karena lndonesia kini berada dalam iklim investasi yang lebih baik

”Kinerja ekspor lndonesia menunjukkan tren meningkat dari 2014 hingga 2017 di mana tercatat pertumbuhan sebesar 17% pada kuartal III-2017 dari posisi sebelumnya yang minus 2%," kata Tom di Jakarta, Selasa (14/11).

Selain itu iklim investasi juga positif. Perbaikan sentimen global terutama sejak rating indonesia dinaikkan oleh Standard & Poor's (S&P) menjadi investment grade atau predikat layak investasi.

"Ini pertama kalinya dalam 20 tahun atau sejak 1997, Indonesia dinilai layak investasi oleh tiga lembaga pemeringkat internasional: Fitch, Moody's dan Standard & Poor's," lanjutnya.

Spesifik untuk sektor jasa, Tom mengemukakan, melihat dari perkembangan global sektor-sektor yang dinilai menjanjikan dalam tahun-tahun mendatang adalah sektor pariwisata dan ekonomi digital.

"Ini merupakan buah dari kebijakan Pemerintah untuk membebaskan visa bagi 170 negara. Pemerintah juga melakukan kampanye 10 Bali Baru, serta melakukan berbagai pembangunan infrastruktur,” jelasnya.

BKPM mencatat bahwa pariwisata meningkat sebesar 35% pada kuartal III-2017 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016. Sementara ekonomi digital diperkirakan akan tumbuh sebesar 30% di tahun 2017.

Angka kontribusi dua sektor tersebut masih tergolong kecil terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), namun tren kedua sektor tersebut akan terus menunjukkan hal yang positif.

Sebelumnya, PT Bank UOB Indonesia (UOB Indonesia) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,3% pada tahun 2018. Hal ini didukung oleh fundamental ekonomi yang kuat. Proyeksi ini dikemukakan dalam acara UOB Indonesia’s Economic Outlook 2018: Navigating Your Business in Uncharted Waters di Jakarta, Senin (14/11)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×