Reporter: Noverius Laoli | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Hari ini, Rabu (12/6), tak satu pun Menteri dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) hadir di Kantor Presiden dan Istana Negara. Padahal, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengadakan dua pertemuan penting.
Pertama, mendengarkan hasil laporan hasil pemeriksaan keuangan pemerintah pusat oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di Istana Negara. Kedua, sidang kabinet terbatas di kantor Presiden. Dalam dua pertemuan itu, semua menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II tampak hadir. Namun, tidak demikian halnya dengan tiga menteri dari PKS.
Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan, sebenarnya tiga menteri partai dakwah tersebut sudah meminta izin tidak menghadiri pertemuan di Istana lantaran harus mengikuti rapat internal PKS.
"Mereka telah menyampaikan permohonan izin kepada Menkopolhukam Pak Djoko Suyanto bahwa mereka tidak bisa hadir di dalam rapat kabinet terbatas ini," ujar Julian di Kantor Presiden.
Hal yang sama juga dikatakan Menteri Koperasi dan UKM Sjarifuddin Hasan. Dia menjelaskan, ketiga Menteri PKS yang tidak hadir itu telah meminta izin kepada Menkopolhukam karena akan melakukan sosialisasi mengenai kenaikan harga BBM kepada rekan-rekan mereka di PKS.
"Pertanyaannya, kok baru sekarang sosialisasinya. Kemana aja selama ini?" ujar Sjarif yang juga Ketua Harian Partai Demokrat ini. Terkait aksi demonstrasi penolakan kenaikan harga BBM di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Sjarif bilang itu merupakan bagian dari demokrasi. Namun Sjarif bercanda bahwa mustinya para menteri PKS itu melakukan sosialisai BBM di bundaran HI.
Ketiga Menteri PKS yang absen itu adalah Tifatul Sembiring, Menteri Komunikasi dan Informasi; Menteri Pertanian, Suswono, dan Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News