Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto
Susi mengaku hanya manusia biasa yang tak luput dari salah dan khilaf. "Dengan segala kerendahan hati saya mohon maaf apabila selama kita berinteraksi ada hal-hal yang tidak mengenakkan awak media karena saya orangnya sedikit tengil," kata Susi.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada staf KKP yang selama ini membantunya dalam bekerja. "Saya berterima kasih atas bantuannya, dukungannya, effort-nya, tanggung jawabnya, komitmennya. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih," kata dia.
Susi juga berpamitan kepada anggota DPR saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR. Susi meminta maaf karena dia kerap keras kepala selama lima tahun memimpin KKP. Ia mengatakan, hal itu perlu dia lakukan karena memiliki obsesi memperbaiki sektor kelautan dan perikanan Indonesia.
"Walaupun saya dikenal tukang nembakin kapal, saya menjalankan amanah, bukan untuk pribadi," kata dia. "Dengan segala kerendahan hati saya mohon maaf. Saya tidak pernah berpengalaman jadi menteri sebelumnya, jadi mohon maaf," kata dia.
Baca Juga: Menteri Susi sebut laju pertumbuhan PDB Perikanan triwulan II 2019 mencapai 6,25%
Susi mengaku senang melihat sektor kelautan dan perikanan saat ini. Dengan berbagai kebijakan tegas seperti penenggelaman kapal Illegal fishing, Indonesia sudah membuktikan sebagai negara maritim yang besar.
Pada hari yang sama, juga di kompleks DPR, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan berpamitan. Saat itu, ia sedang melakukan rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR. "Ini pertemuan terakhir kita. Bapak-ibu menjadi mitra kerja kami, saya minta maaf," kata Luhut.
"Bapak-ibu saya kira ada yang masih terus, tapi ada yang tidak. Di kami (kabinet) juga gitu," kata Luhut. Mantan Komandan Khusus Satgas Tempur Kopassus itu berharap, silaturahim tetap berjalan meski perubahan terjadi, baik di pemerintahan maupun DPR.