kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tiga faktor yang bisa bikin langkah Prabowo terganjal maju Pilpres 2019


Kamis, 12 April 2018 / 18:50 WIB
Tiga faktor yang bisa bikin langkah Prabowo terganjal maju Pilpres 2019
ILUSTRASI. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya menilai bahwa mandat atau ikrar Partai Gerindra yang diberikan kepada ketua umumnya Prabowo Subianto pada saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) belum bisa dijadikan faktor untuk melihat konstelasi politik di Pilpres 2019.

Menurut Yunarto, meski Gerindra telah memberi mandat dan menyatakan dukungan, namun belum bisa dipastikan Prabowo untuk maju sebagai capres menghadapi Presiden Joko Widodo.

"Jadi ikrar atau sinyal yang diberikan internal Gerindra tidak serta merta memastikan konstelasi 2019 Prabowo akan maju. Kita tahu dalam fenomena pilkada atau pilpres, masa injury time itu adalah masa yang paling menentukan," ujar Yunarto saat dihubungi, Kamis (12/4).

"Dan menurut saya sebelum ada pendaftaran di KPU, belum tentu Prabowo bisa dikatakan maju," ucapnya.

Yunarto berpendapat saat ini ada beberapa faktor yang harus diperhatikan untuk meyakinkan Prabowo maju sebagai capres. Untuk mengusung Prabowo, Gerindra masih membutuhkan dukungan setidaknya satu partai dalam memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden.

Namun hingga saat ini belum ada kesepakatan untuk membentuk koalisi. Bahkan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sejak awal memberi sinyal akan merapat ke Gerindra "Saya pikir itu masih jadi tanda tanya ya," kata Yunarto.

Selain itu, Prabowo dinilai juga masih terganjal dengan faktor elektabilitas. Beberapa hasil survei menunjukkan posisi Prabowo masih stagnan dan jauh di bawah elektabilitas Jokowi. Jika dibandingkan dengan pada masa Pilpres 2014, kata Yunarto, posisi Prabowo lebih berat.

Faktor lainnya yakni terkait soal logistik. Menurut Yunarto, selama koalisi pendukung Prabowo terbentuk maka persoalan logistik belum bisa ditentukan. Selain itu, Prabowo tercatat sudah dua kali menjadi mencalonkan diri, yaitu di Pilpres 2009 sebagai cawapres Megawati dan di Pilpres 2014 sebagai capres.

"Dan itu menurut saya membutuhkan kesepakatan tersendiri juga. Jadi menurut saya yang terjadi di Hambalang (Rakornas Gerindra) tidak memastikan apa-apapun," tuturnya.

Kesiapan Prabowo

Sebelumnya, Prabowo Subianto menyatakan kesiapannya saat diberi mandat oleh partainya untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Mandat tersebut diberikan Gerindra kepada Prabowo dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Gerindra yang berlangsung di rumahnya di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/4).

"Prabowo Subianto menegaskan menerima mandat tersebut dan akan segera bergerak membangun koalisi pilpres. Prabowo memerintahkan seluruh kader turun bersama rakyat. Siang dan malam berjuang dengan rakyat," kata Sekjen Gerindra Ahmad Muzani melalui keterangan tertulis, Rabu (11/4). 

Muzani menyatakan, sebanyak 34 ketua dewan pimpinan daerah (DPD) tingkat provinsi Partai Gerindra dan 529 ketua dewan pimpinan cabang (DPC) tingkat kabupaten menginginkan Prabowo maju sebagai capres.

Selain itu, dukungan juga datang dari 2.785 anggota DPRD kabupaten/kota dan 251 anggota DPRD tingkat provinsi, serta 73 anggota DPR asal Gerindra. Sementara itu, dalam pidato pembukaan Rakornas, Prabowo menyatakan kesiapannya untuk maju sebagai capres jika diberi mandat partainya. Ia menyatakan, dirinya pemegang mandat seluruh kader Gerindra di Indonesia. (Kristian Erdianto)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "3 Faktor Ini Buat Prabowo Belum Pasti Maju Pilpres 2019" 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×