kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tidak benar data militer Indonesia dicuri


Senin, 21 Februari 2011 / 11:33 WIB
Tidak benar data militer Indonesia dicuri
ILUSTRASI. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Agung Firman Sampurna usai mengucap sumpah jabatan.?Agung Firman Sampurna Resmi Menjabat Ketua BPK, Kamis (24/10).


Reporter: Edy Can | Editor: Edy Can

JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto menegaskan, pemberitaan mengenai pencurian data militer Indonesia di salah satu hotel di Korea Selatan, tidak benar.

"Tidak ada rahasia militer Indonesia yang dibawa-bawa ke Korsel. Delegasi Indonesia yang dipimpin Menko Perekonomian Hatta Rajasa hanya menyampaikan rencana pembangunan enam koridor ekonomi, yang akan mempercepat pembangunan di Indonesia," kata Djoko Suyanto, Senin (21/2).

Menurut Djoko, meskipun salah satu anggota delegasi Indonesia adalah Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Indonesia datang ke Korea Selatan untuk menawarkan investasi, seperti halnya Indonesia mengajak Jepang dan India untuk ikut berinvestasi.

"Jadi, yang dicuri adalah laptop staf Menteri Perindustrian MS Hidayat. Pak Menhan sebagai anggota delegasi tidak membawa data-data apa pun tentang militer Indonesia," ujarnya.

Djoko menegaskan, dengan demikian berita pencurian rahasia militer Indonesia itu tidak benar. Saat ditanya apakah sudah ada informasi mengenai tertangkapnya pelaku pencurian laptop staf Menperin dan motivasinya itu, Djoko tidak merincinya lagi.

Diberitakan sebelumnya, laptop salah satu anggota delegasi Indonesia sempat dicuri dan disalin datanya. Media lokal di Korea Selatan, Korea Times dan Kantor Berita Yonhap melaporkan bahwa data dalam laptop salah satu anggota delegasi Indonesia dicuri tiga orang tersangka. Pelaku menyalin data yang diduga data-data informasi rahasia militer terkait rencana pembelian pesawat tempur Korea Selatan oleh militer Indonesia menggunakan USB memory stick.

Polisi menduga pelaku bagian dari jaringan mata-mata internasional dan sengaja mengincar delegasi tersebut mengingat lokasi kamar di lantai 19 hotel tempat menginap. (Suhartono/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×