Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli
Pada kesempatan itu, Kepala Ekonom Bank DBS Masyita Crystallin mengatakan, tindakan radikalisme dan terorisme menjadi salah satu dari banyak pertimbangan investor asing ke dalam negeri.
“Semua hal bisa menjadi pertimbangan. Setiap negara pasti ada country risk, tapi investor juga membandingkan faktor lain,” kata Masyita.
Baca Juga: Tahun depan, Jasa Armada (IPCM) alokasikan capex Rp 230 miliar
Sementara itu, Masyita menambahkan bahwa saat ini pemerintah perlu mempertahankan FDI yang saat ini tumbuh positif di tengah segala ancaman global.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatatkan realisasi investasi langsung pada kuartal III 2019 mencapai Rp 205,7 triliun, naik 18,4% dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 173,8 triliun.
Baca Juga: Baru terserap 33%, ini penyebab serapan capex Jasa Armada (IPCM) masih rendah
Realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) naik 18,9% menjadi Rp 100,7 triliun, sedangkan penanaman modal asing (PMA) naik 17,8% menjadi Rp 105 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News