kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.950   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Terkait refocusing anggaran, ini permintaan DPR terhadap Kementerian PUPR


Kamis, 21 Januari 2021 / 21:23 WIB
Terkait refocusing anggaran, ini permintaan DPR terhadap Kementerian PUPR
ILUSTRASI. Pekerja konstruksi berada di tiang pancang proyek pembangunan transportasi di Jakarta, Rabu (17/06).


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Terkait rencana refocusing dan realokasi anggaran di Kementerian/Lembaga (K/Ll) pada 2021, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan bahwa pihaknya diminta oleh Kementerian Keuangan melakukan penghematan belanja Rp 17,9 triliun.

Terkait hal tersebut, Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Irwan Darmawan Aras meminta, agar refocusing dan realokasi anggaran di Kementerian PUPR tidak menyentuh anggaran untuk program padat karya tunai. Andi juga berharap agar pihak Kementerian PUPR menyiapkan langkah antisipatif dari adanya rencana refocusing tersebut.

"Saya berharap dengan adanya hal tersebut tentu Pak Menteri sudah menyiapkan langkah-langkah antisipatif. Kami berharap agar hal-hal yang sifatnya untuk menyangkut masalah kepentingan masyarakat kecil di bawah, terutama UMKM itu tetap menjadi prioritas dan kemudian khususnya di padat karya tetap jadi perhatian prioritas," jelas Andi dalam rapat kerja Kementerian PUPR bersama Komisi V DPR RI pada Kamis (21/1).

Baca Juga: Reaksi Menteri PUPR setelah diminta lakukan penghematan Rp 17,9 triliun untuk vaksin

Menanggapi hal tersebut, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memastikan refocusing anggaran nantinya takkan diambil dari anggaran program padat karya tunai.

"Untuk refocusing, padat karya tunai tidak akan disentuh tetap diamankan untuk tidak dilakukan refocusing," tegas Basuki.

Selain itu, Basuki juga mengatakan bahwa pihaknya sedang bernegosiasi kepada Kementerian Keuangan agar batas waktu penyusunan refocusing dan realokasi anggaran 2021 diperpanjang hingga Maret 2021.

Baca Juga: Ekonom ini proyeksikan ekonomi baru akan pulih di triwulan kedua 2021

"Kami minta negosiasi dengan kementerian keuangan jangan dibatasi 12 Februari tapi sampai Maret, sehingga kita punya sisa lelang. Jadi makanya kita percepat lelang nanti ada sisa lelang 10% sampai 15% atau sekitar Rp 6 triliun itu bisa kita untuk nambahin itu refocusing. Jadi nanti sisanya baru dari kegiatan yang bisa kita tunda kelihatannya beliau setuju dengan itu," ujarnya.

Selanjutnya: Sri Mulyani akan pangkas Rp 58 triliun anggaran belanja K/L 2021 untuk beli vaksin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×