kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terbitkan Perpres 33/2019, Pemerintah klaim serius kembangkan industri rumput laut


Rabu, 10 Juli 2019 / 17:12 WIB
Terbitkan Perpres 33/2019, Pemerintah klaim serius kembangkan industri rumput laut


Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Pemerintah menunjukkan langkah serius dalam mengembangkan industri rumput laut. Salah satunya dengan terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) nomor 33 tahun 2019 tentang Peta Panduan (Roadmap) Pengembangan Industri Rumput Laut Nasional Tahun 2018-2021.

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Musdhalifah Machmud mengatakan, rumput laut menjadi salah satu perhatian dan prioritas pemerintah terutama untuk mengembangkan wilayah pesisir. Wilayah ini menunjukkan kalau potensi pengembangan rumput laut di Indonesia cukup besar. 

Baca Juga: Ekspor perikanan di paruh pertama 2019 naik 24,29% menjadi Rp 40,57 triliun

"Saat ini, luas perairan Indonesia yang mencapai hampir dua pertiga dari luas Indonesia," ujarnya dalam siaran pers, Rabu (10/7).

Lebih lanjut Musdhalifah menjelaskan, ada potensi pengembangan budidaya rumput laut di 23 provinsi. Berdasarkan potensi tersebut, terdapat areal seluas 1,51 juta hektare (ha) yang dapat digunakan untuk budidaya rumput laut dan baru dimanfaatkan tidak lebih dari 20%.

Berdasarkan roadmap tersebut akan dikembangkan industri hilir dari rumput laut. Antara lain adalah Pangan, Pakan, Pupuk, Produk Farmasi, dan Produk Kosmetik (5P). “Ini tentu akan meningkatkan nilai tambah yang diterima oleh pelaku usaha rumput laut baik industri maupun masyarakat,” terang Musdhalifah.

Saat ini terdapat 23 industri karajinan jenis alkali treated carrageenan (ATC), semi refined carrageenan (SRC), dan refined carrageenan (RC). Selain itu ada pula 14 perusahaan pengilah agar-agar.

Baca Juga: Dongkrak ekspor perikanan, KKP ikut pameran Seafood Expo Global di Brussels

Utilisasi kedua industri tersebut pun masih belum 100%. Oleh karena itu berdasarkan roadmap, tahun 2019 akan didorong pemenuhan kebutuhan produkasi SRC dari dalam negeri.

Selain itu, tahun 2019 juga ditargetkan terdapat peningkatan pangsa pasar sebesar 5%. Peningkatan pangsa pasar rumput laut Indonesia juga akan ditingkatkan pada 2020 Indonesia akan menguasai pasar di atas 10%.

Indonesia juga mendorong ekspor produk bernilai tambah dari rumput laut. Tahun 2020 ditargetkan perbandingan ekspor bahan baku dengan produk bernilai tambah sedang dan tinggi 60:40.

Baca Juga: KKP targetkan produksi perikanan mencapai 38,3 juta ton di 2019

Angka itu akan terus bergerak pada tahun 2021 sehingga komposisinya menjadi 50:50. Sebanyak 50% ekspor rumput laut Indonesia berupa bahan baku, dan 50% sisanya berupa produk bernilai tambah sedang dan tinggi.

Data menyebutkan sekitar 32% dari total penduduk miskin Indonesia berada di pesisir. Maka, budidaya rumput laut diharapkan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat di wilayah pesisir, pulau-pulau kecil, pinggiran, dan perbatasan.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×