kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Tengah malam, Prabowo dan Ical bahas koalisi


Senin, 19 Mei 2014 / 11:28 WIB
Tengah malam, Prabowo dan Ical bahas koalisi
ILUSTRASI. Vladimir Putin secara terbuka mengakui situasi di Ukraina sebagai perang untuk pertama kalinya sejak invasi diluncurkan. Yegor Aleyev/TASS Host Photo Agency/Handout via REUTERS


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie ternyata langsung melakukan manuver setelah "ditolak" oleh Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri pada Minggu (18/5). Tengah malam tadi, Aburizal melakukan pertemuan dengan Ketua Dewan Pembina yang juga bakal capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

"Jadi, tengah malam tadi, Ketum saya bertemu dengan Pak Prabowo di rumahnya, di Menteng," ujar Menteri Perindustrian yang juga politisi Partai Golkar MS Hidayat di Istana Negara, Senin (19/5).

Hidayat tidak mau mengungkapkan isi pertemuan itu. Namun, Hidayat memberikan sinyal bahwa Partai Golkar akan melabuhkan pilihan ke Partai Gerindra.  "Sekarang cenderung ke Gerindra," ucapnya.

Saat ditanyakan lebih lanjut apakah Aburizal akan hadir dalam deklarasi dukungan terhadap Prabowo-Hatta, Hidayat berkilah. "Nanti dilihat saja di sana. Biar Ketum saya umumkan," ujar Hidayat.

Seperti diberitakan, Partai Golkar hingga kini belum menyatakan sikapnya. Pendekatan yang dilakukan Aburizal ke Megawati dan juga Susilo Bambang Yudhoyono terkesan menemui jalan buntu. Pertemuan Aburizal dengan Megawati sehabis pelaksanaan Rapimnas Partai Golkar pun tak menghasilkan apa pun.

Sementara, pembicaraan poros ketiga dengan Partai Demokrat tak menemukan titik temu karena  Golkar bersikeras mengajukan nama Aburizal Bakrie, sedangkan Demokrat menginginkan Sultan Hamengkubuwono X menjadi capres.

Jika Partai Golkar benar-benar bergabung dengan Gerindra, maka koalisi antara kedua partai ini cukup unik. Pasalnya, beberapa waktu lalu Aburizal juga sudah mendekati Prabowo. Dia bahkan menyatakan, siap menjadi bakal calon wakil presiden bagi Prabowo. Namun, keinginan Aburizal tak mendapatkan sambutan positif. Prabowo pun lebih memilih Hatta Rajasa.

Belum diketahui pasti kompensasi yang akan diterima Partai Golkar jika bergabung dengan Partai Gerindra. Akan tetapi, Ketua DPP Partai Golkar Yorrys Raweyai sempat menyatakan partainya ditawari sejumlah kursi menteri oleh Gerindra. (Sabrina Asril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×