Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melaksanakan pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia, Pembangunan infrastruktur tersebut, selain untuk meningkatkan daya saing dan pertumbuhan ekonomi juga untuk meminimalisir terjadinya risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir.
Di Provinsi Jawa Barat, Kementerian PUPR melalui Direkorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air tengah dibangun dua Bendungan Kering (dry dam) Sukamahi dan Ciawi di Kabupaten Bogor. Pembangunan bertujuan untuk membantu mengurangi debit banjir Sungai Ciliwung.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane Bambang Heri Mulyono mengatakan, Bendungan Ciawi memiliki volume tampung 6,05 juta m3 dan luas area genangan 39,40 hektare untuk mereduksi banjir sebesar 111,75 m3/detik.
Baca Juga: Resmikan bendungan Way Sekampung, Jokowi harap tingkatkan kesejahteraan warga Lampung
"Sementara itu, Bendungan Sukamahi yang dibangun tidak jauh dari lokasi Bendungan Ciawi memiliki daya tampung 1,68 juta m3 dan luas area genangan 5,23 hektare dengan manfaat mereduksi banjir sebesar 15,47 m3/detik," jelasnya dalam keterangan resmi, Minggu (26/9).
Pembangunan kedua bendungan merupakan bagian dari rencana induk sistem pengendalian banjir (flood control) dari hulu hingga hilir untuk mengurangi kerentanan bencana banjir kawasan Metropolitan Jakarta.
Kedua bendungan ini akan menjadi bendungan kering pertama yang dibangun di Indonesia. Sebagai bendungan kering, maka pengoperasiannya akan berbeda dengan bendungan lain, di mana kedua bendungan ini baru akan digenangi air pada musim hujan. Sementara pada musim kemarau bendungan ini kering.
Selain itu, Kementerian PUPR juga berencana mendorong pengembangan Ecotourism Park atau Taman Ekowisata kawasan Puncak Bogor pada pembangunan Bendungan Sukamahi.
Baca Juga: Kementerian PUPR akan bangun empat bendungan baru pada 2022