kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.927.000   10.000   0,52%
  • USD/IDR 16.295   -56,00   -0,34%
  • IDX 7.312   24,89   0,34%
  • KOMPAS100 1.036   -2,36   -0,23%
  • LQ45 785   -2,50   -0,32%
  • ISSI 243   1,24   0,51%
  • IDX30 407   -0,78   -0,19%
  • IDXHIDIV20 465   -1,41   -0,30%
  • IDX80 117   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 118   -0,08   -0,07%
  • IDXQ30 129   -0,58   -0,45%

Target swasembada daging dinilai ambisius


Sabtu, 22 Agustus 2015 / 12:57 WIB
Target swasembada daging dinilai ambisius


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pemerintah dinilai ambisius dengan mematok target swasembada daging pada 2019 mendatang. Target tersebut tampak mustahil jika pemerintah terus mengurangi impor daging tanpa mendorong produksi dalam negeri.

"Rencana pemerintah swasembada sangat ambisius, tercermin dari pengurangan kuota impor yang drastis dari 1 juta lebih menjadi 50.000 yang terakhir dan tidak dibarengi upaya mendorong signifikan dalam negeri," kata Komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Nawir Messi dalam diskusi Populi Center yang digelar SmartFM di Jakarta, Sabtu (22/8).

Akibat dikuranginya kuota impor tanpa mendorong produksi dalam negeri, kelangkaan daging sapi di pasaran tak bisa dihindari. Pelaku pasar merespon kebijakan pemerintah tersebut dengan menggelontorkan suplai daging sapi secara bertahap.

"Jadi saya lihat persoalan daging, kita butuh kerangka kebijakan yang tidak hanya merespon jangka pendek, dikatakan Menteri Pertanian bahwa harga daging sudah turun, tetapi saya kira bukan itu, yang kita butuhkan kepastian suplai," sambung Nawir.

Atas dasar itu, Nawir menilai pemerintah perlu melakukan kebijakan jangka panjang yang mampu mendorong produksi daging sapi dalam negeri demi mencapai target swasembada daging. Langkah ini bisa dilakukan secara bertahap dimulai dengan mendorong industri pendukung daging sapi seperti pembibitan, dan industri pakan ternak yang sebagian besar berasal dari impor.

Di samping itu, pemerintah perlu memberikan dukungan pembiayaan dan kebijakan komprehensif yang memberikan kepastian kepada pelaku usaha. Nawir juga menilai adanya kelemahan pemerintah dalam menyediakan data terkait suplai daging sapi. Data ketersediaan daging hingga kebutuhan daging bisa berbeda-beda antara lembaga yang satu dengan lembaga lainnya. (Icha Rastika)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×