kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Tak Terserap Seluruhnya, Realisasi Program PEN 2021 Hanya 88,4% dari Pagu Anggaran


Senin, 03 Januari 2022 / 21:13 WIB
Tak Terserap Seluruhnya, Realisasi Program PEN 2021 Hanya 88,4% dari Pagu Anggaran
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kanan) didampingi Wamenkeu Suahasil Nazara (kedua kiri). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di sepanjang tahun 2021 rupanya tak sampai 100% dari pagu anggaran. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, realisasi sementara PEN 2021 sebesar Rp 658,6 triliun atau 88,4% dari pagu Rp 744,77 triliun. 

“Sayangnya PEN belum bisa keseluruhan terserap. Hanya sekitar Rp 658,5 triliun yang bisa dieksekusi,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Senin (3/1) di komplek Kementerian Keuangan. 

Sri Mulyani merinci, program PEN ini terdiri dari Rp 198,5 triliun Program Penanganan Kesehatan. Program penanganan kesehatan ini hanya 92,3% dari pagu Rp 214,96 triliun. 

Di sini mencakup biaya perawatan untuk 1,4 juta pasien, insentif nakes untuk 1,5 juta nakes pusat dan santunan kematian untuk 571 nakes, pengadaan 310,9 juta dosis vaksin, serta bantuan iuran JKN untuk 42,02 juta orang. 

Baca Juga: Pemulihan Ekonomi Diperkirakan Terus Berlanjut di Tahun 2022

Kemudian, ada Program Perlindungan Sosial yang tercatat Rp 171,0 triliun atau 91,5% dari Rp 186,64 triliun. 

Ini mencakup Program Keluarga Harapan (PKH) bagi 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan kartu sembako untuk 18,6 juta KPM, kemudian Bantuan Sosial Tunai (BST) bagi 9,99 juta KPM dan BLT desa bagi 5,62 juta KPM. 

Ada juga untuk Kartu Prakerja untuk 5,96 juta peserta dan bantuan subsidi upah (BSU) untuk 8,38 juta KPM, bantuan kota internet untuk 66,6 juta penerima, diskon listrik untuk 32,6 juta penerima, dan pengentasan kemiskinan ekstrim untuk 1,16 juta KPM di 35 kabupaten prioritas. 

Program PEN untuk program prioritas sudah terealisasikan Rp 105,4 triliun atau 89,3% dari pagu Rp 117,94 triliun. Ini untuk program padat karya K/L bagi 2,26 juta tenaga kerja, pariwisata, serta fasilitas pinjaman daerah Rp 10 triliun lewat PT SMI. 

Program PEN untuk dukungan UMKM dan korporasi sebesar Rp 116,2 triliun yang mencapai 71,5% dari pagu Rp 162,4 triliun. 

Ini untuk BPUM 12,8 juta usaha dan bantuan pada 1 juta PKL, imbal jasa penjaminan untuk 2,45 juta UMKM dan 69 korporasi, subsidi bunga KUR 7,51 juta debitur dan non KUR untuk 7,02 juta debitur, serta PMN. 

Baca Juga: Pemerintah Pangkas Anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional di 2022, Ini Rinciannya

Satu-satunya program PEN yang tembus target adalah insentif usaha, yaitu Rp 67,7 triliun atau 107,7% dari pagu Rp 62,83 triliun. 

Ini untuk PPh 21 DTP dan PPh Final DTP, pembebasan PPh 22 Impor dan Pengurangan Angsuran PPh 25, penurunan tarif PPh Badan manfaat untuk seluruh WP, dan PPN DTP properti, PPnBM mobil, dan BM DTP. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×