Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Wakil Sekjen DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, pertemuan antara presiden terpilih Joko Widodo, Ketua DPR Setya Novanto, Ketua MPR Zulkifli Hasan, dan Ketua DPD Irman Gusman menjadi bukti pemerintahan yang akan datang dapat berjalan baik. Kini, PDIP tidak lagi khawatir tentang adanya isu soal penjegalan pemerintah mendatang.
"Dengan adanya pertemuan tersebut, berbagai isu terkait dengan adanya pihak-pihak yang akan mengganggu pelantikan presiden pada tanggal 20 Oktober yang akan datang bisa dijawab melalui komitmen dari para pemimpin lembaga tinggi tersebut untuk bisa duduk bersama dan saling berdialog," kata Hasto melalui siaran pers, Jumat (10/10/2014) malam.
Menurut Hasto, pertemuan itu diagendakan khusus untuk menunjukkan kepada masyarakat dan pelaku pasar bahwa demokrasi yang berdasarkan musyawarah, melalui kerja sama antarlembaga tinggi negara, dapat diwujudkan meskipun pimpinan lembaga tinggi tersebut berasal dari partai yang berbeda.
"Pertemuan tersebut sangat penting untuk menegaskan bahwa presiden terpilih siap bekerja sama dengan seluruh lembaga tinggi negara, khususnya MPR, DPR, dan DPD," kata Hasto.
Deputi Tim Transisi Jokowi-Jusuf Kalla itu mengatakan, saat ini adalah waktu yang tepat untuk bersama-sama membangun Indonesia. Dia menilai konfigurasi pimpinan MPR, DPR, dan DPD saat ini akan menjadi daya pendorong bagi Jokowi-JK untuk membentuk kabinet kerja yang efektif.
"PDIP sendiri menilai bahwa konfigurasi pimpinan DPR, MPR, dan DPD telah dihasilkan, dan itulah realitas politik yang ada," ujar Deputi Tim Transisi ini.
Hasto berharap pertemuan semacam ini harus terus dilakukan selama lima tahun yang akan datang. Dengan demikian, semua persoalan bangsa dapat dibicarakan bersama demi menemukan solusi terbaik.
"Ketika para pemimpin lembaga tinggi negara tersebut bersatu, tidak ada satu pun kekuatan luar yang bisa memecah belah Indonesia sebagaimana hal terjadi di Irak, Suriah, dan lain-lain," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News