Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Berbagai kasus semasa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri terus mendapat sorotan jelang pemilu 2014, seperti penyalahgunaan fasilitas Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) sampai penjualan aset negara.
Meski Megawati selaku Ketua Umum PDI Perjuangan menunjuk Jokowi sebagai calon Presiden (capres) pada pemilu 2014, hal tersebut dinilai tak memberikan jaminan bahwa Jokowi tak akan mengulangi kebijakan Megawati yang banyak menjual aset negara.
Hal tersebut dikatakan pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing, dimana menurutnya hanya waktu yang bisa menjawab apakah kebijakan penjualan Indosat dan kasus BLBI rezim Megawati akan terulang bila Jokowi menjadi Presiden.
"Tak ada jaminan Jokowi tidak menjual (aset negara). Karena tergantung gejolak ekonomi bangsa. Sangat tergantung perekonomian, karena penuh dinamika. Bisa saja ekonomi terancam dan butuh fresh money dan akhirnya menjual aset negara," jelas Emrus saat dihubungi, Kamis (3/4).
Emrus memaparkan perekonomian bangsa bergerak tidak stagnan dan selalu berubah-ubah. Menurutnya ada kalanya ekonomi bagus dan ada kalanya ekonomi terpuruk.
"Ketika dia (Jokowi) jadi Presiden, dia akan berpikir secara global. Ekonomi bangsa kan juga terpengaruh negara-negara lain di dunia," tukasnya. (Danang Setiaji Prabowo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News