Reporter: Ratih Waseso | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyampaikan, pada tahap awal sebelum Idul Fitri pemerintah menyalurkan bantuan pangan berupa telur dan daging ayam kepada 78.000 keluarga berisiko stunting (KRS).
Adapun bantuan tahap awal tersebut akan disalurkan di empat provinsi yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten dan Jawa Barat.
"Untuk Tahap awal sebelum Idul Fitri ini bantuan akan disalurkan kepada 78.000 KRS yang tersebar di Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, dan Jawa Barat. Secara keseluruhan, total bantuan sendiri akan didistribusikan di 7 provinsi dengan 3 provinsi lainnya yaitu Sumatra Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Barat,” kata Arief dalam keterangan tertulis, Minggu (16/4).
Baca Juga: Pemerintah Mulai Salurkan Bansos Ayam dan Telur
Untuk tahap pertama ini, penyaluran di Provinsi Jawa Tengah akan dilakukan kepada sekitar 68.000 KRS yang berada di Kabupaten Kebumen, Banyumas, dan Banjarnegara.
Kemudian di Provinsi Jawa Timur akan disalurkan kepada sekitar 6.000 KRS yang berlokasi di Mojokerto. Di Provinsi Banten akan disalurkan kepada sekitar 2.000 KRS yang berlokasi di Kota Tangerang Selatan, dan di Provinsi Jawa Barat akan disalurkan kepada sekitar 2.000 KRS yang berlokasi di Cirebon, Bekasi, dan Bogor.
"Kita mulai distribusikan hari ini mengingat momentum lebaran sebentar lagi tiba dan masyarakat tentunya sangat membutuhkan bantuan tersebut. Bantuan ini diharapkan dapat menekan lonjakan inflasi di tengah naiknya permintaan bahan pangan menjelang lebaran," tambahnya.
Bantuan tersebut merupakan tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo dalam rangka menjaga daya beli masyarakat sekaligus menyerap produksi peternak.
Arief mengatakan, sebelumnya pemerintah juga telah menyalurkan bantuan beras yang secara resmi diluncurkan Bapak Presiden di Sukoharjo Jawa Tengah pada Senin 10 April lalu.
Arief menyebut bantuan telur dan daging ayam ini akan disalurkan selama tiga bulan ke depan mulai April, Mei, dan Juni 2023, dengan sasaran penerima sebanyak 1,4 juta KRS berdasarkan data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Bantuan yang disalurkan terdiri dari daging ayam ukuran 1 ekor karkas atau sekitar 0,9-1,1 kilogram dan 1 tray telur ayam atau sebanyak 10 butir.
Dengan ini, tambahnya, pihaknya optimis dapat terbangun juga ekosistem pangan yang terintegrasi di mana sinergi hulu-hilir dapat terjaga.
Di sisi hulu hasil produksi petani peternak dan nelayan dapat terserap melalui peran BUMN Pangan sebagai offtaker, sementara di hilirnya berbagai program pemerintah seperti pengentasan stunting dan pengentasan daerah rentan rawan pangan dapat tereksekusi dengan baik.
“Dengan terselenggaranya program bantuan ini kita berharap dapat turut membantu peternak di hulu dan membantu masyarakat kurang protein di hilir,” ungkapnya.
Baca Juga: Inflasi Pangan, Bansos dan Impor Beras
Arief mengatakan, penyediaan produk telur dan daging ayam akan dioptimalkan BUMN Holding Pangan ID FOOD. Sedangkan untuk pendistribusiannya melalui PT Pos Indonesia. Untuk pengawasan di lapangan akan dilakukan bersama satgas pangan.
Direktur Komersial ID Food Adriansyah Chaniago menyebut, pihaknya berkolaborasi dengan produsen di hulu untuk menyerap komoditas telur daging ayam dari para peternak.
"Jumlah peternak layer yang menjadi mitra sekitar 42 peternak, sedangkan ayam sekitar 25 peternak," kata Chaniago.
Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal R. Djoemadi menyatakan kesiapan Pos Indonesia dalam menyalurkan bantuan pangan tersebut. Menurutnya ada sekitar 15.000 insan pos karyawan dan mitra yang akan membantu penyaluran bantuan ini, dan itu dilakukan secara serentak.
"Hari ini kami siap untuk menyalurkan bantuan telur daging ayam ini. Untuk tahap awal kita salurkan secara bertahap ke 78.000 KRS di 4 provinsi hingga 19 April nanti," ujar Faizal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
