Survei MSI: Gen-Z dan Milenial Lebih Pilih Beli iPhone 17 Dibandingkan Hiburan

Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Tren belanja masyarakat mulai meningkat pada awal Oktober 2025 dan menunjukkan pergeseran yang menarik.

Berdasarkan data Mandiri Spending Index (MSI), sebagian konsumen kini mengalihkan pengeluaran dari hiburan dan hobi ke pembelian handphone, terutama pada kelompok berpendapatan bawah dan menengah.

“Belanja hiburan dan hobi meningkat terbatas dan cenderung dialihkan ke belanja handphone,” tutur Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro kepada Kontan, Senin (27/10/2025).

Asmo menjelaskan, belanja hiburan di kelompok bawah kini berada pada level terendah sejak November 2024. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa perilaku doom spending mulai melambat dan bergeser menjadi lebih defensif. Selain itu, tren peralihan belanja dari hobi ke pembelian handphone juga terlihat jelas pada kelompok ini.

Baca Juga: Skema TER PPh 21 Picu Kekacauan, Pengamat: Karyawan Dirugikan, Penerimaan Kena Imbas

Ia mencatat, peningkatan belanja handphone paling menonjol terjadi pada Gen-Z dan Milenial, sejalan dengan dirilisnya sejumlah tipe ponsel baru dari kelas menengah hingga kelas atas pada September–Oktober 2025.

Berdasarkan tren pencarian di Google Trends, sejak Agustus hingga Oktober 2025, minat terhadap peluncuran iPhone 17 dan Vivo X300 meningkat tajam.

Asmo mencatat, indeks belanja handphone per generasi pada September 2025 untuk Gen-Z mencapai 339, atau naik 151% secara tahunan (year on year/YoY). Sementara itu, untuk Milenial mencapai 210 atau naik 91% YoY, Gen X mencapai 131 atau naik 36% YoY, dan Boomers mencapai 102 atau naik 24% YoY.

Data MSI juga menunjukkan, per 30 September 2025, indeks tabungan kelompok bawah menjadi yang terendah, yakni 72,8, turun dari 83,2 pada periode yang sama tahun lalu. Di sisi lain, kelompok menengah mencatat kenaikan tipis menjadi 101,1, sementara kelompok atas relatif stabil di 94,4, namun turun dari 96,0 pada periode yang sama tahun sebelumnya.

“Makin turunnya tingkat tabungan, terutama di kelompok bawah, mendorong belanja semakin defensive,” ungkapnya.

Pola belanja defensif tersebut juga terlihat pada kelompok menengah yang kini lebih memprioritaskan kebutuhan esensial. Sementara itu, perilaku belanja impulsif muncul terutama pada kelompok bawah dan menengah, yang ditandai dengan meningkatnya porsi belanja untuk handphone. Sedangkan kelompok atas cenderung lebih rasional dengan mengalihkan belanja ke produk perhiasan (jewelry), sejalan dengan tren kenaikan harga emas.

Baca Juga: Ketua Komisi XI DPR Misbakhun Puji Purbaya, Bantah Ada Isu Ribut-Ribut

Selanjutnya: Skema TER PPh 21 Picu Kekacauan, Pengamat: Karyawan Dirugikan, Penerimaan Kena Imbas

Menarik Dibaca: Musim Laporan Keuangan jadi Katalis, Ini Rekomendasi Saham Pekan Ini dari IPOT

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News