kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Survei BPS: 69,02% Pelaku usaha mikro kecil butuh bantuan modal usaha


Minggu, 20 September 2020 / 17:21 WIB
Survei BPS: 69,02% Pelaku usaha mikro kecil butuh bantuan modal usaha


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan survei Dampak covid-19 terhadap Pelaku Usaha pada 10 Juli hingga 26 Juli 2020. Dari survei tersebut diketahui bahwa  69,02% pelaku usaha mikro kecil (UMK) membutuhkan bantuan modal usaha.

"Ketika kita tanya UMK yang memang modalnya sangat terbatas, maka bantuan yang dibutuhkan 69% nya adalah bantuan modal usaha," ujar Suhariyanto dalam webinar, Minggu (20/9).

Setelah bantuan modal usaha, bentuk bantuan lain yang dibutuhkan adalah keringanan tagihan listrik untuk usaha atau sebesar 41,18%, lalu relaksasi/penundaan pembayaran pinjaman sebesar 29,98%, kemudahan administrasi untuk pengajuan pinjaman sebesar 17,21% dan penundaan pembayaran pajak sebesar 15,07%.

Baca Juga: Penyaluran KUR telah mencapai Rp 107,28 triliun hingga pertengahan September 2020

Tak hanya pelaku usaha mikro kecil, dari hasil survei tersebut terlihat pula bentuk bantuan yang dibutuhkan oleh pelaku usaha menengah besar (UMB).

Hasilnya, 43,53% berharap adanya keringanan tagihan listrik untuk usaha, 40,32% membutuhkan relaksasi/penundaan pembayaran pinjaman, 39,61% membutuhkan penundaan pembayaran pajak, 35% bantuan modal usaha dan 14,44% kemudahan administrasi untuk pengajuan pinjaman.

Melihat hasil ini, Suhariyanto mengatakan bahwa bentuk bantuan yang dibutuhkan pelaku UMK dan UMB adalah sama hanya dari tingkat kepentingannya yang berbeda.

"Jadi kalau kita perhatikan  bahwa bantuan yang dibutuhkan itu hampir sama, tapi tingkat kepentingannya sangat berbeda antara UMK dan UMB. Dan ini menjadi perhatian penting ketika pemerintah akan merancang program, supaya program tersebut sesuai dengan bantuan yang diharapkan masing-masing pelaku usaha," terang Suhariyanto.

Baca Juga: Bankir pastikan tren penurunan bunga kredit berlanjut

Survei ini pun memuat tentang operasional perusahaan di tengah pandemi, seperti apa pendapatan dunia usaha selama pandemi, kendala yang dihadapi pelaku usaha, seperti apa adaptasi dunia usaha di masa pandemi, hingga optimisme dunia usaha dan penerapan protokol kesehatan di lingkungan kerja.

Adapun, koresponden yang relibat dalam survei ini ada sebanyak 34.559 responden. Jumlah ini terdiri dari 25.256 pelaku UMK dan 6.821 pelaku UM, juga dari sektor pertanian 2.482.

Selanjutnya: Bank DKI kucurkan kredit ke UMKM Jakpreneur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×