kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,85   9,00   1.00%
  • EMAS1.383.000 0,36%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

Survei: Boikot Atas Produk Israel Berdampak Positif Atas Produk Lokal


Rabu, 03 Juli 2024 / 05:56 WIB
Survei: Boikot Atas Produk Israel Berdampak Positif Atas Produk Lokal
ILUSTRASI. ua survei terbaru membuktikan bahwa adanya boikot terhadap produk-produk yang terafiliasi dengan Israel berdampak positif terhadap brand atau merk dalam negeri. ANTARA FOTO/Didik Suhartono


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak Israel melakukan serangan terhadap Palestina, warga dunia melakukan aksi boikot terhadap produk-produk yang terafiliasi dengan negara tersebut. Tidak terkecuali sebagian masyarakat Indonesia. 

Lantas, bagaimana dampak boikot tersebut?

Mengutip Infopublik.id, dua survei terbaru membuktikan bahwa adanya boikot terhadap produk-produk yang terafiliasi dengan Israel berdampak positif terhadap brand atau merk dalam negeri.

Kampanye global Eyes on Rafah di Palestina yang viral pada akhir Mei 2024, juga diikuti menguatnya gerakan boikot, sehingga berdampak pada jebloknya produk-produk terafiliasi Israel dan berimbas pada kenaikan penjualan produk-produk dalam negeri di Indonesia.

“Penurunan jumlah produk terjual dikarenakan brand-brand yang terdampak dari aksi boikot pasca viralnya kampanye Eyes on Rafah di media sosial,” kata Hanindia Narendrata selaku Co-founder & CEO Compas.co.id dalam keterangan tertulis yang diterima pada Selasa (2/7/2024).

Compas adalah perusahaan riset pemasaran yang melakukan survei sepanjang periode 19 Mei – 15 Juni 2024. Survei boikot produk-produk yang terafiliasi Israel ini memonitor Fast Moving Consumer Goods (FMCG) di E-commerce melalui platform Shopee dan Tokopedia.

Baca Juga: Efek Boikot, Starbucks Baru Bisa Realisasikan Penambahan 13 Gerai pada Kuartal I-2024

Berdasarkan data Compas, sales value 156 dari 206 brand yang diyakini terafiliasi Israel menurun, sebaliknya manufaktur dalam negeri justru meningkat. 

Total jumlah produk terjual (sales quantity) dari 206 merek terafiliasi Israel di Indonesia merosot 3% dibanding dua pekan sebelumnya, dari 6.884.802 jumlah produk terjual, turun ke angka 6.673.745 produk.

Pada periode survei, sebanyak 37 kategori produk ibu dan bayi masuk dalam list boikot, dan 92% di antaranya mengalami penurunan jumlah produk terjual. 

Sementara pada brand kesehatan, sebanyak 29 brand yang masuk ke list boikot, 74% di antaranya mengalami penurunan jumlah produk terjual dibandingkan dengan 2 minggu sebelumnya.

Selanjutnya, pada kategori makanan dan minuman, sebesar 74% dari 75 brand yang terboikot juga mengalami penurunan jumlah produk terjual. 

Baca Juga: Ramai Boikot Produk Israel, CFC Kecipratan Berkah?

Lalu pada 85 brand di kategori perawatan dan kecantikan, sebesar 62% di antaranya juga mengalami penurunan penjualan.

Penurunan makin tajam terjadi pada periode 1 hingga 7 Juni 2024, di mana sektor FMCG di E-commerce anjlok sebesar 7% dari 2.407.460 ke 2.223.273 produk.




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×