kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Surplus Transaksi Berjalan Makin Gendut di 2022


Senin, 20 Februari 2023 / 10:58 WIB
Surplus Transaksi Berjalan Makin Gendut di 2022
ILUSTRASI. surplus transaksi berjalan capai US$ 13,2 miliar di 2022


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca transaksi berjalan kembali mencetak surplus pada tahun 2022. Bahkan,nilai surplus neraca transaksi berjalan melonjak signifikan dibanding surplus pada tahun 2021.

Bank Indonesia (BI) mencatat, surplus transaksi berjalan pada tahun 2022 sebesar US$ 13,2 miliar atau setara 1,0% produk domestik bruto (PDB).

Ini meningkat dari capaian surplus transaksi berjalan pada tahun 2021 yang sebesar US$ 3,5 miliar atau setara 0,3% PDB.

Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkapkan, surplus tersebut didorong oleh peningkatan ekspor pada tahun lalu.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekspor barang sepanjang 2022 sebesar US$ 291,98 miliar atau naik 26,07% secara tahunan (YoY).

Baca Juga: Surplus Kembar 2022 Dipicu Prospek Surplus Transaksi Berjalan Hingga 1,2% PDB

"Peningkatan ekspor sejalan dengan harga komoditas global yang masih tinggi dan permintaan atas komoditas Indonesia yang tetap baik," tulis Erwin dalam laporannya, Senin (20/2).

Dengan perkembangan tersebut, ini mendorong Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) membukukan surplus sebesar US$ 4,0 miliar pada tahun 2022.

Tetap surplus, tetapi lebih rendah dari capaian surplus pada tahun sebelumnya yang sebesar US$ 13,5 miliar.

Ini juga seiring dengan transaksi modal dan finansial tahun 2022 yang mencatat defisit US$ 8,9 miliar karena ketidakpastian pasar keuangan global.

Perkembangan ini juga membawa cadangan devisa Indonesia pada akhir tahun 2022 berada di level US$ 137,2 miliar atau setara dengan pembiayaan 5,9 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Ke depan, BI senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang bisa memengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat bauran kebijakan yang didukung sinergi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memperkuat ketahanan sektor eksternal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×