Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) meyakini, terjadi surplus kembar pada akhir tahun 2022, yaitu surplus neraca pembayaran Indonesia (NPI) dan neraca transaksi berjalan.
Gubernur BI Perry Warjiyo memperkirakan, surplus transaksi berjalan pada tahun 2022 berada di kisaran 0,4% dari produk domestik bruto (PDB) hingga 1,2% dari PDB.
"NPI pada 2022 diperkirakan mencatat surplus, ditopang oleh surplus neraca transaksi berjalan," tutur Perry dalam konferensi pers, Kamis (17/2).
Ini juga sebenarnya ditopang oleh kinerja ekspor yang mumpuni pada tahun 2022. Di sepanjang tahun lalu, ekspor tercatat sebesar US$ 291,98 miliar atau naik 26,07% secara tahunan.
Baca Juga: Ekspor Kuat, Neraca Transaksi Berjalan 2022 Berpotensi Surplus 1,05% PDB
Meski, Perry mengaku tingginya ketidakpastian pasar keuangan global mendorong kinerja defisit neraca transaksi modal dan finansial.
Sedangkan pada tahun 2023, Perry meyakini neraca transaksi berjalan berpeluang surplus di kisaran 0,4% dari PDB.
Namun, ia juga tak menutup kemungkinan neraca transaksi berjalan berbalik defisit hingga 0,4% PDB. Kabar baiknya, ini masih cukup menjaga NPI 2023 tetap baik.
"NPI 2023 diperkirakan tetap baik dengan transaksi berjalan yang terjaga dalam kisaran surplus 0,4% PDB sampai dengan defisit 0,4% dari PDB," ujar Perry.
Sedangkan neraca transaksi modal dan finansial diperkirakan berbalik surplus pada tahun 2023, didukung oleh aliran masuk modal asing dalam bentuk penanaman modal asing (PMA) dan investasi portofolio.
Ini sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi nasional dan iklim investasi dalam negeri yang tetap baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News