kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Surono: Gunung api bukan virus flu yang menular


Jumat, 14 Februari 2014 / 16:02 WIB
Surono: Gunung api bukan virus flu yang menular
ILUSTRASI. Reksadana pasar uang diperkirakan bisa menghasilkan imbal hasil lebih tinggi tahun depan.


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Kepala Pusat Badan Geologi Surono menegaskan, aktivitas Gunung Kelud tidak akan berdampak pada gunung-gunung berapi di sekitarnya. Setiap gunung api, sebut Surono, memiliki karakteristik masing-masing sehingga tidak bisa disamaratakan.

"Gunung api bukan virus flu. Seperti saya bergaul dengan Anda, terus saya flu, Anda ketularan. Ini tidak ada kaitannya. Kelud punya cara sendiri, Sinabung punya cara sendiri," ujar Surono di kantor Kepresidenan, Jumat (14/2/2014).

Surono mengakui sempat terjadi kepanikan akibat pemahaman ini di sekitar Gunung Merapi, Yogyakarta. Pasalnya, di sana, masyarakat mendengar dentuman dan getaran. "Saya jawab dan sosialisasikan bahwa yang terdengar di Merapi itu letusan Kelud, dan bukan Merapi. Merapi normal, tidak ada," imbuh Surono.

Mantan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi itu tak bisa memperkirakan akan berapa lama Gunung Kelud aktif. Dia menegaskan, berdasarkan ciri letusannya, Gunung Kelud biasanya menyemburkan material dalam satu kali dengan jumlah yang sangat besar.

Akan tetapi, Surono tidak bisa memastikan apakah letusan kali ini akan mengikuti pola yang sebelumnya terjadi. "Kelud itu singkat, besar, dan padat. Mudah-mudahan seperti itu," ucap Surono.

Seperti diberitakan, Gunung Kelud meletus pada Kamis (13/2/2014) pukul 22.50 WIB. Kelud menyemburkan material kerikil dan abu vulkanik hingga ketinggian 17 kilometer. Hingga kini, dampak abu vulkanik dari letusan Gunung Kelud mencapai wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Erupsi Gunung Kelud juga berpengaruh pada penerbangan di berbagai bandara di Pulau Jawa. Bandara Juanda Surabaya, Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Bandara Adi Sumarmo Solo, dan Bandara Ahmad Yani Semarang menghentikan penerbangan setidaknya hingga Sabtu (15/2/2014). (Sabrina Asril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×