Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) diyakini akan kembali ke kisaran sasaran Bank Indonesia (BI) yang sebesar 2% yoy hingga 4% yoy, pada tahun 2023.
Sebelumnya, inflasi IHK 2022 tercatat 5,51% secara tahunan. Selain di atas target, inflasi ini merupakan yang tertinggi dalam sewindu.
Sebab melambungnya inflasi adalah kenaikan harga energi dan pangan global yang menyebabkan pemerintah menyesuaikan harga di dalam negeri.
Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengungkapkan, inflasi akan kembali ke kisaran sasaran pada kuartal III-2023.
Baca Juga: Gubernur BI Optimistis Bisa Tekan Inflasi di Bawah 4% Lebih Cepat dari Perkiraan
Saat ini, David sudah melihat penurunan tingkat inflasi. Menurut data otoritas statistik, inflasi per akhir kuartal I-2023 sudah berada di level 4,97% yoy.
"Inflasi kecenderungan menurun, terakhir sudah di bawah 5% yoy dan akan ada di rentang 3% yoy hingga 4% yoy pada kuartal III-2023," tutur David kepada Kontan.co.id, Senin (24/4).
Nah, penurunan inflasi secara drastis akan terjadi pada September 2023. Selain karena upaya otoritas dalam menekan tingkat inflasi, ini juga karena faktor basis tinggi pada September 2022.
Asal tahu saja, pada September 2022 pemerintah menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi untuk menghindari jebolnya anggaran.
Baca Juga: Inflasi Sektor Jasa Jepang Mencapai Level Tertinggi 8 Tahun di Tahun Fiskal 2022
Namun, meski tren penurunan inflasi sudah terlihat, David mengingatkan masih ada beberapa ancaman terhadap target inflasi.
Ancaman tersebut datang dari dinamika harga minyak dunia dan gejolak harga pangan. Sehingga, masih perlu upaya ekstra dari otoritas untuk menjangkar inflasi.
Lebih lanjut, David pun memperkirakan inflasi pada akhir tahun 2023 akan berada di kisaran 4% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News