kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Sudah 200 hari, penyerang Novel belum diketahui


Senin, 30 Oktober 2017 / 12:35 WIB
Sudah 200 hari, penyerang Novel belum diketahui


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peristiwa penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK), Novel Baswedan, memasuki hari ke-200.

Novel disiram air keras oleh orang tak dikenal di sekitar kediamannya pada 11 April 2017.

Para pegawai KPK mengadakan peringatan hari ke-200 penyerangan terhadap Novel.

Dalam upacara peringatan Sumpah Pemuda yang digelar di Halaman Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Senin (30/10), para pegawai KPK mengenakan pita hitam sebagai bentuk solidaritas.

"Itu wadah pegawai secara spontan untuk memperingati 200 hari karena sampai sekarang belum ditemukan penyerangnya," kata Wakil Ketua KPK Laode M Syarief, usai upacara, Senin pagi.

KPK berharap polisi bisa menemukan dan mengungkap pelaku penyerangan terhadap Novel.

"Bahwa Kapolda memimpin langsung upaya pencarian itu. Ya mudah-mudahan tidak lama-lah kita bisa menemukan," ujar Syarief.

Ia mengatakan, KPK terus berkomunikasi dengan kepolisian dalam mengungkap kasus penyerangan Novel.

"Info terakhir tentang Novel mereka menemukan beberapa clue, tapi belum dipresentasikan," ujar Syarief.

 Syarief menyebutkan, polisi menemukan kesulitan dalam mengusut kasus Novel. Salah satunya karena peristiwa penyerangan terjadi saat Subuh.

"Dan saksi yang melihat tidak terlalu banyak. Mungkin diharapkan kepada masyarakat yang telah melihat sketsanya untuk melaporkan," ujar dia.

Novel disiram air keras oleh orang tak dikenal seusai menjalankan shalat subuh di masjid dekat kediamannya, pada 11 April 2017 lalu.

Luka parah pada kedua mata Novel akibat siraman air keras tak cukup ditangani di Indonesia.

Sejak 12 April 2017, Novel mendapatkan perawatan mata di sebuah rumah sakit di Singapura.

Pelaku penyerangan Novel hingga kini belum terungkap. Novel pernah buka suara mengenai kasus penyiraman air keras terhadap dirinya.

Dalam sebuah wawancara kepada Time, Novel mengatakan bahwa serangan itu terkait sejumlah kasus korupsi yang ditanganinya.

Novel menduga ada "orang kuat" yang menjadi dalang serangan itu. Bahkan, dia mendapat informasi bahwa seorang jenderal polisi ikut terlibat.

Sejak awal Juli 2017, Kepolisian RI dan KPK bekerja sama dalam mengusut kasus penyiraman air keras terhadap Novel. (Robertus Belarminus)

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com, berjudul: 200 Hari Berlalu, KPK Berharap Polisi Temukan Penyerang Noval

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×