kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.250   0,00   0,00%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Stop stigma, anak dengan HIV bisa menjadi juara


Senin, 22 Juli 2019 / 12:59 WIB
Stop stigma, anak dengan HIV bisa menjadi juara


Sumber: Kompas.com | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Stigma dan fakta memang berbeda 180 derajat. Fakta mendapati anak dengan HIV/AIDS (ADHA) bisa tumbuh sehat dan bahkan berprestasi.

Stigma ADHA, kerap kali menjadi penghalang mereka mendapatkan akses pendidikan. Bahkan hak untuk bermain bersama teman sebaya  bisa terberangus.

Padahal, ADHA—terutama anak-anak dengan HIV—dapat tumbuh sehat seperti anak-anak lain, selama rajin mengonsumsi obat. Mereka tetap dapat bersekolah bahkan mengembangkan potensi masing-masing.

Salah satu bukti ADHA bisa berprestasi, datang dari Solo, Jawa Tengah. Ini kisah M (14), salah satu anak penyintas HIV/AIDS yang tinggal di Yayasan Lentera Solo.  Di kelas, di salah satu SMP Negeri di kota itu, M menempati peringkat pertama di antara 26 siswa sekelas. 

Saat ditemui Kompas.com, ternyata M memang berprestasi sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). "Dulu waktu SD memang dapat peringkat dua atau empat. Terus kemarin pas kelas satu SMP, dapat ranking satu," ucap M sambil tertawa manis, Rabu (17/7/2019).

M menceritakan, tak ada cara belajar khusus yang diterapkan. Dia hanya mengulangi pelajaran yang diberikan di sekolah pada malam hari.
"Kalau aku (minta bantuan) pelajaran Matematika saja. Kalau ada yang tidak bisa itu baru tanya ke mbaknya (pengasuh)," ujar dia.

Anak kelahiran Kediri, Jawa Timur ini mempunyai cita-cita mulia, yakni menjadi seorang guru matematika. Saat ujian tiba, M belajar lebih giat disbandingkan hari-hari biasa. Tak beda dengan anak-anak lain, bukan? “Kalau ujian (saya) sore belajar, malam belajar. Di sekolah pas pagi belajar lagi,” tutur dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul https://lifestyle.kompas.com/jeo/anak-dengan-hiv-bisa-berprestasi-dan-tidak-perlu-dibedakan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×