kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Stafsus Menkeu Sri Mulyani: Bansos Covid-19 itu spesial, mencakup 60% penduduk miskin


Senin, 04 Mei 2020 / 14:24 WIB
Stafsus Menkeu Sri Mulyani: Bansos Covid-19 itu spesial, mencakup 60% penduduk miskin
ILUSTRASI. Warga membawa paket bantuan sosial dari pemerintah yang ia terima di kawasan Koja, Jakarta, Sabtu (2/5/2020). Kementerian Sosial akan menyalurkan 1,8 juta paket bantuan Khusus Presiden ke masyarakat di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pandemi corona virus disease 2019 (Covid-19) salah satu stimulus yang biberikan kepada masyarakat adalah bantuan sosial (Bansos). Sebagai bendahara, bansos, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastkan porsi bansos kali ini lebih banyak.

Staf Khusus Menteri Keuangan bidang Kebijakan Fiskal dan Makroekonomi, Masyita Crystallin mengatakan, bansos di masa pandemi Covid-19 kali ini lebih spesial. Hal ini dilakukan pemerintah untuk memberikan bantalan ekonomi bagi masyarakat yang terdampak Covid-19.

“Untuk penanganan Covid, bantuan sosial diperluas hingga menyentuh 60% dari masyarakat termiskin. Angka ini berada jauh di atas tingkat kemiskinan yang berada pada 9,2% per September 2019 lalu,” kata Masyita kepada Kontan.co.id, Sabtu (2/4).

Baca Juga: Jokowi tekankan bahwa pekan ini bansos rampung dan data harus transparan

Pada dasarnya, ada tiga kelompok masyarakat yang akan menerima bansos. Pertama, masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan. Kedua, masyarakat yang rentan jatuh miskin. Masyarakat rentan ini merupakan mereka yang bisa jatuh ke bawah garis kemiskinan jika terjadi shock pendapatan.

Ketiga, masyarakat lain yang sebetulnya berada jauh dari garis kemiskinan, namun pendapatannya terdampak situasi ekonomi akibat Covid-19 ini.

“Ketiga golongan ini menjadi prioritas pemerintah dalam menyalurkan bantuan sosial Pemerintah. Jumlahnya lebih dari 60% penduduk termiskin di Indonesia atau yang termasuk ke dalam Desil 6 dari segi pendapatan,” ujar Masyita.

Nah sebetulnya pemerintah sudah memiliki dua program berjalan untuk mengatasi kemiskinan. Yakni, Program Keluarga Harapan (PKH) yang menyentuh 10 juta KPM (Keluarga Penerima Manfaat). Total penerima manfaat dari program ini adalah 40 juta orang atau 15% dari penduduk Indonesia, dengan asumsi tiap KPM beranggotakan 4 orang.

Ini merupakan masyakarat yang termasuk desil 1 atau 10% masyarakat dengan pendapatan terendah. Masuk juga separuh dari masyarakat desil 2 atau 20% dengan pendapatan terendah.

Tak hanya itu, penerima PKH dan tambahan 10 juta KPM lagi mendapat manfaat tambahan berupa Kartu Sembako, yang nilainya ditingkatkan menjadi 200.000 per bulan sepanjang tahun “Ini jumlah penerimanya sampai dengan 30% penduduk terbawah,” tambah Masyita.

“Kedua tipe bantuan ini, disalurkan melalui rekening dan e-walletsehingga peningkatan jumlah manfaat dapat dengan mudah dilakukan top up dan disalurkan secara tepat sasaran,” ujarnya.

Baca Juga: Ada potensi 115 juta kelas menengah yang rentan jatuh miskin



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×