kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Sri Mulyani tegaskan pelemahan rupiah sentimen dari luar


Kamis, 04 Oktober 2018 / 14:15 WIB
Sri Mulyani tegaskan pelemahan rupiah sentimen dari luar
ILUSTRASI. Menkeu Sri Mulyani dan Wamenkeu Mardiasmo


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menganggap pelemahan rupiah terhadap dollar AS yang saat ini menyentuh Rp 15.000 karena imbas sentimen dari luar.

"Kita lihat sentimen kemarin adalah Italia yang defisitnya besar," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (4/10). Tapi, Italia, lanjut Menkeu, sudah berkomitmen untuk menurunkan defisit anggaran pendapatan belanja negaranya (APBN).

Sementara dari dalam negeri adalah masih dalam neraca dagang yang masih defisit. Tapi dari sisi momentumnya, pemerintah akan mengendalikan dengan baik.

Seperti dari sisi fiskal yang memonitor terus kebijakan yang telah dibuat. Salah satunya yakni kebijakan kenaikan tarif Pajak Penghasilan (PPh) impor terhadap 1.147 barang yang merupakan impor barang konsumsi dan diproduksi dalam negeri.

"Itu anti akan kami lihat laporannya setiap minggu dan posisi terakhir sudah menunjukkan penurunan namun kita akan lihat Oktober minggu pertama ini," jelas Sri Mulyani.

Begitu juga dengan kebijakan di BBM yang merupakan komponen impor terbesar, ia harap biodiesel 20% (B-20) bisa mengurangi. Adapun atas bencana Sulawesi Tengah (Sulteng) juga tak luput dari pantauan Menkeu.

"Dengan adanya bencana seperti ini akan ada kebutuhan, dan kami akan melihat apa yang sifatnya temporer dan sifatnya tren atau kecenderungan. Menko perekonomian dan menteri terkait terus melakukan pantauan," katanya.

Lalu dari Bank Indonesia sebagai otoritas moneter juga sudah melakukan langkah-langkah bauran kebijakan.

Baik itu lewat kenaikan suku bunga, makro prudensial atau kebijakan BI mengenai intervensi untuk menciptakan suatu perubahan yang bisa di-absorb dan di-adjust oleh perekonomian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×